Rabu 06 Apr 2022 09:43 WIB

Rekam Jejak Pantro Pander Silitonga Kandidat Kepala Eksekutif IKNB OJK

Posisi Kepala Eksekutif IKNB menjadi sorotan mengingat banyaknya permasalahan. 

Mantan Chief Transformation Officer Bank Mandiri Pantro Pander Silitonga.
Foto: Istimewa
Mantan Chief Transformation Officer Bank Mandiri Pantro Pander Silitonga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyerahkan kandidat calon Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2022-2027 ke Komisi XI. Pantro Pander Silitonga disebut-sebut menjadi kandidat kuat calon Kepala Eksekutif Industri Keuangan Non Bank (IKNB) meneruskan kepemimpinan Riswinandi.

"Komisioner terpilih yang akan mengisi jabatan tersebut, dipastikan akan mengemban tugas dan tanggung jawab berat dalam menuntaskan berbagai permasalahan, sengketa dan kerugian konsumen terkait bisnis asuransi termasuk pinjol illegal serta tantangan untuk meningkatkan fungsi pengawasan, pengaturan dan penindakan dalam kompartemen ini," kata Pantro dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Rabu (6/4/2022). 

Posisi Kepala Eksekutif IKNB, ungkap dia, menjadi sorotan mengingat banyaknya permasalahan di industri asuransi dan fintech, mulai dari sengketa hingga kerugian konsumen. Sebagai kandidat kuat, Pantro aktif dan berkecimpung dalam industri IKNB. Selain itu, dia memiliki posisi strategis dengan tanggung jawab krusial di industri asuransi dan penjaminan.

Berdasarkan data yang dihimpun, Pantro menjabat sebagai Direktur Bisnis Indonesia Financial Group (IFG). Lulusan Indiana University, Bloomington dengan gelar Bachelor of Science in Process Re-Engineering, Operations & Accounting ini juga masih aktif sebagai Komisaris di Bahana Artha Ventura setelah sebelumnya menjadi Komisaris Utama di IFG Life dan Komisaris Utama di Mandiri Capital, perusahaan modal ventura milik PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang menjadi investor di berbagai startup Indonesia.

Indonesia Financial Group (IFG) sebagai BUMN Holding Asuransi dan Penjaminan adalah Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). IFG beranggotakan antara lain PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dan PT Bahana Sekuritas. 

Disebutkan, selain berkutat dengan seluk beluk usaha asuransi dan penjaminan, Pantro juga bertanggung jawab atas perencanaan strategi dan implementasi digitalisasi bisnis perusahaan yang relevan dalam peningkatan pertumbuhan usaha dan revenue yang berkelanjutan. 

Kepemimpinan dan pengalaman Pantro membuatnya dipercaya penuh atas tugas koordinasi terhadap pengembangan serta pertumbuhan bisnis seluruh anak usaha dan afiliasi IFG lainnya dalam sektor asuransi dan penjaminan secara konsolidatif. 

Pantro yang juga lulusan MBA di University of Chicago dan Komisaris Utama di IFG Life mengatakan, turut mengawal dan mengawasi proses migrasi atau transfer polis eks nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero) ke IFG Life. "Ini sebagai hasil restrukturisasi Jiwasraya yang hingga saat ini masih terus berjalan lancar dan telah mencapai 67,84 persen," ujarnya. 

Dikatakan Pantro program restrukturisasi Jiwasraya oleh IFG Life ini dalam upaya penyelamatan polis oleh pemerintah selaku pemegang saham Jiwasraya. Tujuannya, untuk meminimalisir kerugian yang akan dialami oleh pemegang polis dan negara.

Sementara itu, di ranah fintech, Pantro telah memiliki pengalaman ekstensif dan pemahaman mendalam terkait fintech ketika dirinya menjabat sebagai Komisaris Utama Mandiri Capital. Saat itu, dia bertanggung jawab mengawasi kinerja direksi dalam asesmen dan proses penempatan investasi Mandiri Capital ke beragam portfolio di perusahaan digital, e-commerce dan fintech, antara lain Privy.id, Crowde, Amartha, Bukalapak dan LinkAja. 

Pantro juga lama berkecimpung di sektor swasta maupun BUMN. Dia menempati beberapa posisi leadership strategis terkait perbankan dan telekomunikasi. Ini membuatnya berkontribusi pada kompetensi, pengalaman dan keahliannya di industri jasa keuangan dan sektor digital. 

Karir professional Pantro semakin cemerlang ketika dipercaya menjabat sebagai Chief Transformation Officer (CTO) yang bertanggung jawab atas proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan transformasi semua perusahaan anak Mandiri seperti bank syariah, asuransi, multi finance, sekuritas, dan juga dana pensiun PT Bank Mandiri Tbk. Dimana sebelum dipercaya juga menjabat sebagai Senior Vice President M&A PT Bank Mandiri Tbk.

Pantro yang pernah menjabat sebagai Chief Transformation Officer Bank Mandiri menyebutkan, berdasarkan pengamatannya dalam industri asuransi jiwa, asuransi umum hingga dana pensiun BUMN, dibutuhkan liabilities driven investment agar langkah investasi yang dilakukan tidak terjebak dalam memburu yield tinggi. 

Langkah investasi ini, kata dia, menyesuaikan dengan kewajiban jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang yang akan timbul. "Liabilities driven investment merupakan pola investasi berbasis liabilitas asset management untuk memastikan ketersediaan liabilitas pemenuhan kewajiban," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement