Senin 28 Mar 2022 16:49 WIB

Habib Bahar Jalani Sidang Secara Virtual Besok

Sidang virtual akan dijalani oleh Habib Bahar.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Habib Bahar Jalani Sidang secara Virtual Besok. Foto:  Habib Bahar Smith (tengah) memberikan keterangan kepada media saat tiba di Polda Jabar untuk menjalani pemeriksaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/1/2022). Tim Gabungan Polda Jabar memeriksa Bahar Smith terkait dengan kasus dugaan ujaran kebencian dalam isi sebuah ceramah yang dilakukan di Bandung.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Habib Bahar Jalani Sidang secara Virtual Besok. Foto: Habib Bahar Smith (tengah) memberikan keterangan kepada media saat tiba di Polda Jabar untuk menjalani pemeriksaan di Bandung, Jawa Barat, Senin (3/1/2022). Tim Gabungan Polda Jabar memeriksa Bahar Smith terkait dengan kasus dugaan ujaran kebencian dalam isi sebuah ceramah yang dilakukan di Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG-- Habib Bahar Bin Smith akan menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Bandung dalam kasus berita bohong, Selasa (29/3/2022). Sidang akan dilaksanakan secara hybrid sedangkan terdakwa mengikuti persidangan secara virtual.

Humas Pengadilan Negeri (PN) Bandung Dalyursa mengatakan terdakwa akan dihadirkan secara virtual. Persidangan sendiri akan dilaksanakan di Pengadilan Negeri Bandung.

Baca Juga

"Terdakwa virtual, sidang di PN Bandung," ujarnya, Senin (28/3/2022). Ia mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan kejaksaan dan kepolisian terkait dengan pengamanan saat sidang.

Ia mengatakan pengunjung sidang yang hadir pun akan dibatasi serta harus menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya mengantisipasi agar tidak terjadi kerumunan di masa masih pandemi Covid-19. "Nanti mungkin dibatasi, ini sidang pertama," katanya.

Sebelumnya, Penyidik Polda Jawa Barat (Jabar) menetapkan Habib Bahar bin Smith sebagai tersangka kasus berita bohong. Penetapan tersangka dilakukan penyidik setelah melakukan pemeriksaan terhadap Bahar sejak Senin (3/1) siang hingga tengah malam.

Selain Bahar, polisi juga menetapkan TR sebagai tersangka dan juga ditahan. TR berperan sebagai penyebar informasi ujaran kebencian. Direktur Reserse Kriminal Khusus (Reskrimsus) Polda Jabar, Kombes Arif Rachman, dalam keterangannya mengatakan, keduanya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan sejak Senin (3/1) malam.

Keduanya dijerat dengan  Pasal 14 ayat 1 dan 2 UU No 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana Junto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 15 UU No 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana Junto Pasal 55 KUHP dan atau Pasal 28 Ayat 2 Junto 45 a UU No 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Junto Pasal 55 KUHP.

Berkas dakwaan telah dilimpahkan Kejaksaan Tinggi Jabar kepada Pengadilan Negeri Bandung.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement