Sabtu 05 Mar 2022 17:30 WIB

Harga Daging Sapi di Baturaja Sumsel Rp 130 Ribu per Kg

Kenaikan harga tersebut terjadi sejak beberapa hari terakhir.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pedagang melayani pembeli daging sapi (ilustrasi). Harga daging sapi di Baturaja, Sumsel, mencapai Rp 130 ribu per kilogram.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pedagang melayani pembeli daging sapi (ilustrasi). Harga daging sapi di Baturaja, Sumsel, mencapai Rp 130 ribu per kilogram.

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan melonjak menjelang Ramadan 2022, mencapai Rp 130.000 per kilogram (Kg). Sebelumnya, harga daging sapi di sana di kisaran Rp 120.000/Kg.

"Harga daging sapi naik sebesar Rp 10.000 per kilogram," kata Adi, salah seorang pedagang daging sapi potong di Pasar Atas Baturaja, Sabtu (5/3/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan, kenaikan harga tersebut terjadi sejak beberapa hari terakhir memasuki Ramadhan. Meskipun harga naik, kata dia, tidak berdampak pada pasokan daging sapi di pasar wilayah itu. Sebab pasokan masih mencukupi kebutuhan masyarakat Kabupaten OKU.

Hanya saja, kenaikan harga berdampak pada daya beli masyarakat menurun drastis. Karena harganya mahal sehingga pembeli hanya membeli dalam jumlah sedikit.

"Biasanya saat harga normal daging yang terjual sebanyak sekitar 40-50 kilogram per hari. Namun, kini paling banyak 20 Kg saja," jelasnya.

Sebagian besar pembeli merupakan pedagang rumah makan dan penjual bakso keliling yang sudah menjadi langganan membeli daging sapi untuk kebutuhan berdagang. "Kalau masyarakat biasa banyak yang beralih membeli ikan atau ayam potong sejak harga daging sapi mahal," ujarnya.

Sementara itu, menurut Jumi, salah seorang pedagang bakso di Baturaja, meskipun harga naik, ia tetap membeli daging sapi sebagai bahan baku untuk membuat bakso. "Mau bagaimana lagi memang biasanya menjelang hari besar seperti Ramadhan harga daging sapi pasti naik. Paling saya hanya mengurangi ukuran bakso untuk dijual agar tidak merugi," ujar Jumi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement