Senin 28 Feb 2022 07:31 WIB

Tiga Hikmah Isra Miraj

Isra Mi'raj merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah Islam.

Isra Miraj Rasulullah SAW.
Foto: republika
Isra Miraj Rasulullah SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam surah al-Isra ayat pertama, Allah SWT berfirman, yang artinya, Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami.Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

Ayat itu menggambarkan peristiwa Isra dan Mi'raj. Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu terjadinya. At-Thabari mengatakan, momen yang luar biasa itu terjadi pada tahun pertama sejak Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi utusan Allah.

Baca Juga

Sementara itu, menurut al-Manshurfuri, kejadian itu berlangsung pada malam tanggal 27 Rajab, tahun ke-10 setelah kenabian Rasul SAW.

Kekuasaan Allah

Isra merujuk pada peristiwa ketika Allah Ta'ala memperjalankan Nabi Muhammad SAW dari Masjid al-Haram Makkah al-Mukarramah ke Masjid al- Aqsha di Palestina. Adapun Mi'raj berarti dinaikkannya Nabi SAW dari al-Aqsha ke atas. Beliau melintasi lapis demi lapis langit hingga tiba di Sidrat al-Muntaha, sebuah dimensi yang tak terjangkau kalkulasi manusia.

Dalam perjalanan yang luar biasa itu, Nabi SAW berjumpa dengan Allah SWT.Beliau berdialog dengan Rabbnya. Isra Mi'raj juga menunjukkan, betapa Allah Mahakuasa.

Nabi SAW mengendarai buraq dalam proses Isra Mi'raj. Nama kendaraan itu berakar dari sebutan barq, yang berarti `kilat.' Itu menandakan, kecepatannya yang sangat hebat atau mungkin saja melampaui kecepatan cahaya.

Perintah Shalat

Isra Mi'raj merupakan salah satu kejadian penting dalam sejarah Islam. Melalui peristiwa itu, Nabi Muhammad SAW mendapatkan wahyu tentang diwajibkannya shalat lima waktu bagi kaum Muslimin. Mulanya, shalat yang harus dikerjakan umat Rasulullah SAW adalah 50 kali dalam sehari.Akan tetapi, jumlah itu kemudian berkurang dan berkurang, yakni sesudah beliau berkonsultasi dengan Nabi Musa AS di lapis langit tertentu.

Dengan demikian, shalat lima waktu sangat pen ting. Bahkan, Nabi SAW sampai diundang kehadapan Tuhannya untuk menerima perintah tersebut. Dalam Alquran, ada banyak pula instruksi yang menyuruh kaum beriman agar menegakkan shalat. Begitu pula dalam berbagai hadis, ada banyak imbauan agar tiap Muslim mengerjakan shalat dengan baik.

Percaya Rasul

Abu Bakar merupakan sahabat yang pertama kali memercayai Isra Mi'raj. Dalam sebuah riwayat disebutkan, orang-orang datang kepadanya usai mendengar cerita tentang perjalanan malam Nabi SAW.

"Lihat apa yang diucapkan temanmu (Muhammad),"ujar salah satu di antara mereka.

Setelah mengetahui duduk perkara, dengan tegas Abu Bakar berkata, "Sungguh berita itu adalah benar karena beliau adalah orang yang jujur. Sejak saat itu, sahabat Rasulullah SAW itu dijuluki sebagai ash-shiddiq."

Abu Bakar tak banyak bertanya. Ia mengimani Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT yang amanah dan jujur. Inilah keteladanan yang patut ditiru.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement