Sabtu 19 Feb 2022 13:50 WIB

Kemendag Luncurkan Sosialisasi Good Design Indonesia 2022

Kemendag memulai sosialisasi GDI 2022 secara hibrida

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi
Foto: istimewa
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Kementerian Perdagangan kembali membuka peluang bagi karya-karya desain terbaik Indonesia untuk ikut serta dalam Good Design Indonesia (GDI) 2022. Untuk menarik lebih banyak peserta berbakat dan potensial, Kemendag memulai sosialisasi GDI 2022 secara hibrida dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat hari ini, Kamis (17/2/2022) di Bandung, Jawa Barat.

“GDI 2022 berperan mendukung usaha pemerintah mempertahankan momentum peningkatan ekspor nonmigas. Pengembangan desain berkaitan erat dengan perdagangan dan pemulihan ekonomi nasional. Berkat desain berkualitas, suatu produk dan jasa akan memiliki nilai tambah dan nilai komersil tinggi di pasar domestik maupun internasional,” ungkap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi secara terpisah dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga

Kemendag, lanjut Mendag Lutfi, akan membuka gerbang menuju pasar ekspor dan mempertemukan eksportir dengan calon buyer. “Kemendag juga siap memfasilitasi proses negosiasinya hingga mencapai kesepakatan dagang. Singkatnya, desain baik, ekspor naik!” jelas Mendag Lutfi.

Sementara itu, pada peluncuran sosialisasi GDI 2022, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi menyampaikan, di tahun keenam gelaran GDI ini, Kemendag bersama praktisi desain Indonesia terus mengkurasi produk-produk lokal bernilai tambah yang selaras dengan tren desain dan selera pasar global. “Melalui GDI 2022, diharapkan produk-produk lokal akan memiliki nilai lebih saat ekspor dan mampu bersaing di pasar global,” imbuh Didi.

Penyelenggaraan GDI, lanjut Didi, pada esensinya merupakan upaya Kemendag untuk mengkurasi produk atau jasa bernilai tambah sesuai tren desain dan selera pasar global. Adanya nilai tambah dapat menjadi penentu bagi buyer dalam memilih barang dan jasa.

“Salah satu cara buyer memilih barang dan jasa yang ditawarkan adalah mempertimbangkan nilai tambah yang memberi keunggulan dan manfaat lebih bagi penggunanya. Produk dan jasa bernilai tambah yang berhasil meraih penghargaan GDI inilah yang kemudian kami prioritaskan untuk dipromosikan kepada calon buyer di negara-negara mitra dagang Indonesia,” ungkap Didi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement