Rabu 16 Feb 2022 23:05 WIB

Bahlil Minta Investor Tak Gandeng Pengusaha di Jakarta

Hal ini agar pengusaha daerah tak hanya jadi objek, tapi tuan rumah di daerahnya.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta agar investor yang masuk ke daerah berkolaborasi dengan pengusaha di daerah tersebut.
Foto: Republika TV/Surya Dinata
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta agar investor yang masuk ke daerah berkolaborasi dengan pengusaha di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta agar investor yang masuk ke daerah berkolaborasi dengan pengusaha di daerah tersebut sejak tahun lalu. Ia melarang investor menggandeng pengusaha di Jakarta.

"Jangan kolaborasi dengan pengusaha daerah yang ada di Jakarta, karena sudah cukup orang daerah ini hanya dijadikan sebagai objek. Mereka harus menjadi tuan di negeri sendiri dengan memanfaatkan seluruh sumber daya alam dan potensi ekonomi di daerah itu," kata Bahlil saat Pemberian Penghargaan atas Capaian Realisasi Investasi Tahun 2021 kepada Pemerintah Daerah yang disiarkan secara virtual, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga

Bahlil melanjutkan, ia telah meminta investor Lotte, sebuah perusahaan asal Korea Selatan yang akan membangun industri petrokimia di Cilegon supaya berkolaborasi dengan pengusaha di daerah tersebut. Ia mengatakan agar investor Lotte tidak berkolaborasi dengan orang Cilegon di Jakarta. 

Maka, ia berharap dapat menghasilkan pengusaha hebat dari Cilegon. Ia menegaskan, kue ekonomi sudah tidak bisa lagi hanya dinikmati oleh sekelompok orang. 

Presiden Joko Widodo mengarahkan, kue tersebut perlu dibagi dan diarahkan agar tercipta pemerataan. Maka investor perlu didorong dan diberikan pengertian agar mereka mau berbagi dengan pengusaha-pengusaha di daerah. 

Bahlil pun menyatakan, investasi di dalam negeri tak hanya dikuasai oleh satu negara tertentu. Berdasarkan data Kementerian Investasi terkait negara asal investor 2021, Indonesia setidaknya telah berkolaborasi dengan Singapura, China, Hongkong, Korea, Jepang, Amerika Serikat, dan Swiss.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement