Selasa 15 Feb 2022 20:19 WIB

Rusia Tarik Beberapa Pasukan Kembali ke Pangkalan

Kembalinya pasukan militer Rusia ke pangkalan mengurangi gesekan yang memanas.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Foto yang dirilis layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan tank berbaris kembali ke pangkalan mereka usai latihan di Rusia, Selasa (15/2/2022).
Foto: Russian Defense Ministry Press Service via AP
Foto yang dirilis layanan pers Kementerian Pertahanan Rusia menunjukkan tank berbaris kembali ke pangkalan mereka usai latihan di Rusia, Selasa (15/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Pertahanan Rusia mengumumkan pada Selasa (15/2/2022), beberapa tentara di distrik militer Rusia yang berdekatan dengan Ukraina kembali ke pangkalan seusai menyelesaikan latihan. Tindakan ini dapat mengurangi gesekan yang memanas antara Moskow dan Barat.

Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah video yang diterbitkan daring bahwa latihan skala besar di seluruh negeri berlanjut. Namun, beberapa unit distrik militer selatan dan barat telah menyelesaikan latihan dan mulai kembali ke pangkalan.

Baca Juga

Rekaman video yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan menunjukkan beberapa tank dan kendaraan lapis baja lainnya dimuat ke gerbong kereta api. Kantor berita Interfax melaporkan, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, Kiev akan percaya pada deeskalasi hanya setelah melihat penarikan Rusia.

"Kami terus-menerus mendengar pernyataan berbeda dari federasi Rusia. Jadi, kami memiliki aturan, kami percaya apa yang kami lihat. Jika melihat penarikan itu, kami akan percaya pada deeskalasi," kata Kuleba seperti dikutip laporan tersebut.

Pasar Rusia bereaksi positif terhadap berita tersebut. Nilai tukar rubel naik 1,5 persen tidak lama setelah pengumuman Kementerian Pertahanan.

Meskipun Moskow telah membantah pernah berencana untuk menyerang Kiev, negara itu telah menuntut jaminan yang mengikat secara hukum dari Amerika Serikat dan NATO. Rusia meminta agar Ukraina tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan blok militer tersebut. Washington dan Brussel sejauh ini menolak untuk membuat janji semacam itu.

Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina memicu kekhawatiran akan invasi, terutama karena latihan bersama Moskow 10-20 Februari dengan Belarusia. Kondisi itu menunjukkan bahwa Ukraina hampir dikepung oleh militer Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement