Sabtu 12 Feb 2022 15:28 WIB

Panen Perdana Padi Gogo di Lampung, Airlangga: Teknologi Bisa Sukseskan Ketahanan Pangan

Padi Gogo menjadi solusi dalam pemanfaatan bekas lahan perkebunan yang kering.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai panen perdana Padi Gogo di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Sabtu (12/2/2022).
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai panen perdana Padi Gogo di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung, Sabtu (12/2/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, TULANG BAWANG--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong optimalisasi budidaya Padi Gogo di berbagai daerah. Ia mengatakan, penelitian Padi Gogo PT Huma Indah Mekar (HIM) di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, mampu menghasilkan sebanyak 5,3 ton per hektare dengan lahan seluas 84 hektare.

Menurutnya, Padi Gogo merupakan jenis padi yang dapat ditanam pada areal lahan kering atau biasa disebut dengan padi tegalan. Budidaya Padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan bekas lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah.

Baca Juga

Menko Perekonomian mengatakan, budidaya Padi Gogo menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan ketersediaan konsumsi pangan di Tanah Air. “Kami mengapresiasi panen perdana Padi Gogo ini yang tentunya menggunakan sentuhan teknologi dan uji coba. Padi Gogo ini diharapkan dapat terus memberikan hasil yang positif dan dapat terus didorong, terutama di lumbung pangan yang airnya terbatas,” kata Menko Airlangga di Tulang Bawang, Lampung, Sabtu (12/2/2022).

Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menegaskan, pemerintah berkomitmen memberikan perhatian pada ketahanan pangan nasional. Keseriusan pemerintah dalam memperhatikan ketahanan pangan ini terbukti dengan sektor pertanian yang tetap mampu resilience di masa pandemi.

Sektor pertanian juga menjadi sektor yang berperan besar dalam menopang ketahanan pangan nasional. Terbukti, sektor pertanian berhasil tumbuh positif 2,08 persen (yoy) pada triwulan IV 2021. Airlangga menambahkan, dalam agenda Pembangunan Nasional tahun 2022-2024, pemerintah juga memprioritaskan program peningkatan ketersediaan, akses, serta kualitas konsumsi pangan.

Padi Gogo menjadi bagian dalam prioritas tersebut. Budidaya Padi Gogo juga menjadi solusi dalam pemanfaatan bekas lahan perkebunan dan dapat diaplikasikan di daerah bercurah hujan rendah. Berbagai provinsi di Indonesia telah melakukan budidaya Padi Gogo, salah satunya adalah Provinsi Lampung. Lampung sendiri termasuk dalam urutan ke-5 produsen padi nasional.

Airlangga berharap, adanya budidaya Padi Gogo mendorong peningkatan jumlah produksi padi dan ketersediaan pangan di wilayah tersebut. Berdasarkan rilis data Badan Pusat Statistik, produksi padi Provinsi Lampung pada tahun 2021 tercatat sebesar 2.472.587 ton Gabah Kering Giling (GKG) dan mempunyai share sebesar 4,47 persen terhadap produksi nasional yang mencapai 55.269.619 ton GKG dengan produktivitas 50,40 kw/ha.

Khusus Kabupaten Tulang Bawang Barat, produksi padi pada 2020 mencapai sebanyak 30 ribu ton GKG. Menko Airlangga mendorong penggunaan benih unggul dan pengaplikasian mekanisasi pertanian. Sebab, hal ini dinilai bermuara pada swasembada pangan dan berkontribusi positif bagi perekonomian nasional.

“Indonesia sebetulnya dalam tiga tahun terakhir tidak pernah impor beras. Jadi, sebenarnya kita dalam tiga tahun terakhir swasembada beras. Dan bahkan sekarang beras kita relatif aman, kita akan masuk musim panen yang bisa mendapatkan 14 sampai 15 juta ton,” ujarnya.

Turut hadir Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, hingga Bupati Tulang Bawang Barat Umar Ahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement