Senin 07 Feb 2022 19:45 WIB

Teladan Ilmu dan Perjuangan Syekh Abdu Samad al-Palimbani (III-Habis)

Syekh Abdus Samad al-Palimbani merupakan seorang dai terkemuka dari ranah Melayu.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ulama sangat berperan dalam pembinaan umatnya (Ilustrasi)
Foto: Republika
Ulama sangat berperan dalam pembinaan umatnya (Ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Syekh Abdus Samad al-Palimbani merupakan seorang dai terkemuka dari ranah Melayu pada masa awal kolonialisme di Nusantara.Perjuangannya dalam menegakkan martabat agama dan umat terus menjadi inspirasi bahkan hingga kini.

Sosok yang berasal dari Palembang, Sumatra Selatan, itu memiliki riwayat yang tercatat dengan cukup baik. Berdasarkan keterangan dari kitab Tarikh Salasilah Negri Kedah, sang syekh lahir pada 1116 Hijriyah, atau bertepatan dengan 1704 Masehi.

Baca Juga

Namun, berbeda dengan informasi mengenai kelahirannya, keterangan perihal wafatnya menuai perdebatan di tengah sejarawan. Seorang penulis biografi Arab, al-Baytar, menulis dalam Hilyah al- Basyar fii Tarikh al-Qarn as-Salis `Asyar. Menurutnya, tokoh Nusantara itu wafat setelah tahun 1200 Hijriyah.Artinya, kemungkinan al-Palimbani telah melewati usia 84 tahun sebelum ajal menjemputnya.

Akan tetapi, ada pula yang menyanggah pendapat itu. Salah satu argumentasinya, al-Palimbani diketahui memiliki karya yang diselesaikannya sesudah tahun 1200 H. Yakni, Risalah Isra wa Mirajyang diketahui bertarikh 1201 H. Bahkan, ada lagi kitab Siyarus Salikin (Jilid IV) yang diselesaikan pada malam Ahad, 20 Ramadhan 1203 H di Thaif.

Lain ihwal waktu, lain pula soal tempatnya wafat.Ada yang menyatakan, al-Palimbani berpulang ke rahmatullah tatkala dirinya masih mengajar di Jazirah Arab. Namun, ada pula yang mengatakan, ulama besar itu wafat saat ikut berjihad fii sabilillahdi perbatasan antara Kedah (Malaysia) dan Siam (Thailand).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement