Ahad 30 Jan 2022 13:01 WIB

Ini Penjelasan Banser Jateng yang Datangi Pengajian Gus Nur

Video pengajian Gus Nur didatangi Banser Jateng viral di media sosial.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andri Saubani
Acara pengajian Sugik Nur Raharja alias Gus Nur di Sukaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/1/2022), dibubarkan personel Banser.
Foto: Tangkapan layar
Acara pengajian Sugik Nur Raharja alias Gus Nur di Sukaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/1/2022), dibubarkan personel Banser.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banser Jawa Tengah membantah pihaknya telah membubarkan pengajian yang diisi oleh Gus Nur atau Sugi Nur Raharja atas alasan antipemerintah di Sokaraja, Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/1/2022) lalu. Banser menegaskan, kedatangan anggotanya ke lokasi yang diisi orasi Gus Nur merupakan hasil laporan dari masyarakat.

Kasatkorwil Banser Jawa Tengah Muchtar Makmun menjelaskan, kronologi terkait video yang viral terkait pertemuan anggota Banser Sokaraja dengan panitia atau pendengar orasi Gus Nur di lokasi pengajian.

Baca Juga

"Dasarnya atas laporan dari masyarakat. Jadi, dari Ansor dan Banser kemarin di Sokaraja itu hanya mengadvokasi masyarakat. Karena masyarakat yang berada di sekitar lokasi tepatnya di Kecamatan Sokaraja, Banyumas, melaporkan tiba-tiba ada beberapa orang bawa mobil, dengan atribut putih-putih semacam atribut FPI, tapi tidak ada lambangnya. Jadi, masyarakat di tingkat RT melaporkan ke anggota Banser setempat untuk ditindaklanjuti ke aparat," kata Muchtar kepada wartawan, Ahad (30/1/2022).

Ia menegaskan, kehadiran anggota Banser ke lokasi untuk melakukan tabayun kepada panitia terkait isi pidato yang disampaikan Gus Nur. Karena selama ini, menurut dia, masyarakat sudah mengenal Gus Nur selalu menyampaikan ujaran kebencian dalam pidato dan orasinya.

"Namun, ternyata ditanggapi dengan emosi oleh panitia sehingga ramai video yang menjadi viral tersebut," kata dia.

Muchtar juga menegaskan, pihaknya tidak bertindak sendiri ke lokasi. Karena setelah mendapatkan laporan dari masyarakat, Banser Sokaraja melaporkan aduan masyarakat tersebut ke kepolisian sehingga ada aparat kepolisian yang menyertai anggota Banser ke lokasi pertemuan tersebut.

"Karena kita paham tidak akan mengambil porsinya aparat kepolisian," imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa yang disorot anggota Banser di lapangan adalah isi pidato yang jangan sampai ada ujaran kebencian di dalamnya. Bukan karena alasan Gus Nur antipemerintah, kemudian Banser menghalang-halangi.

"Banser tidak pernah menghalang-halangi mereka yang antipemerintah, yang kita cegah itu mereka yang anti-NKRI, anti-Pancasila dengan menyebar kebencian di masyarakat," katanya menegaskan.

Sejak awal, dia menegaskan, apa yamg dilakukan Gus Nur selama ini bukanlah pengajian. Karena dalam narasi yang disampaikan selalu berisi ujaran kebencian kepada pihak lain, terutama kepada Banser. Jadi, ia menekankan soal isi narasi yang berisi ujaran kebencian itulah yang konsen perhatian Banser.

"Tidak hanya kepada Gus Nur, tetapi juga kepada pihak lain yang selalu membangun narasi provokasi agar tidak cinta kepada NKRI, anti-Pancasila dan kelompok radikal lain," katanya.

Acara pengajian yang digelar Sugik Nur Raharja alias Gus Nur di Sukaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/1/2022), dibubarkan anggota Banser. "Mana masyarakatnya, pundi masyarakatnya, saya jawab langsung," kata Gus Nur bertanya kepada anggota Banser yang mendatangi tempat pengajiannya dalam video yang disiarkan akun channel Youtube Gus Nur 13 Official dikutip Republika di Jakarta, Ahad (30/1/2022).

Dia pun meminta kepada anggota Banser untuk menunjukkan video jika masyarakat menolak kehadirannya di Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Gus Nur juga bertanya kepada Banser yang mendatanginya, video mana yang dianggap meresahkan masyarakat.

"Mungkin kalau mendadak mencari kita agak kesulitan, tapi intinya kayak gini, intinya masyarakat tersebut pernah melihat, bahkan sering melihat ujaran kebencian yang tidak pro dengan pemerintah yang menghujat pemerintah dengan terang-terangan," kata anggota Banser menjelaskan alasan penolakan kehadiran Gus Nur.

Situasi sempat memanas karena baik anggota pengajian Gus Nur dan personel berpakain Banser terpancing emosinya. Melihat situasi ricuh, Gus Nur pun memilih untuk meninggalkan lokasi. "Gak papa saya pergi," ujarnya. Akhirnya, terdengar lantunan beberapa orang bersholawat untuk menenangkan situasi.

 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement