Sabtu 29 Jan 2022 22:07 WIB

Kritik Orang Tua pada Anak Bisa Berujung Depresi

Kritik dari orang tua pada anak bisa berujung depresi saat mereka remaja.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Kritik dari orang tua pada anak bisa berujung depresi saat mereka remaja.
Foto: www.freepik.com.
Kritik dari orang tua pada anak bisa berujung depresi saat mereka remaja.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa orang tua tak jarang selalu mengkritik perilaku anaknya, baik ataupun buruk. Sebuah studi neuroimaging yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology, menyatakan bahwa orang tua yang terlalu kritis pada anaknya, bisa mengurangi aktivitas otak anak dalam merespons hadiah dan hukuman.

Studi itu juga menunjukkan bahwa kritik dari orang tua, dapat merusak cara anak-anak merespons isyarat lingkungan. Gaya pengasuhan dapat mempengaruhi cara anak-anak berkembang dalam berbagai hal, mempengaruhi fungsi kognitif, perilaku, dan gejala psikologis.

Baca Juga

Misalnya, anak-anak yang sering dikritik oleh orang tua mereka, akan lebih mungkin mengembangkan psikopatologi. Meskipun mekanisme saraf di balik efek ini masih belum diketahui lebih lanjut.

Peneliti studi tersebut, Kiera M James dan rekan-rekannya, ingin mengeksplorasi apakah ada hubungannya antara kritik dengan hasil pembentukan sifat anak yang buruk. Selain itu, juga meneliti adakah hubungan itu semua dengan respons anak-anak terhadap pemberian hadiah atau hukuman.

Anak-anak mempelajari respons ini melalui pengalaman dengan lingkungan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa psikopatologi dikaitkan dengan saraf tumpul reaktivitas terhadap hadiah dan peningkatan reaktivitas terhadap hukuman.

Penulis penelitian mengatakan bahwa kritik ibu dapat berdampak pada perkembangan adaptif anak-anak. Jika dilihat dalam konteks proses pembelajaran penguatan (Nussenbaum & Hartley, 2019), hasil saat ini menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu yang kritis tidak bisa menanggapi pengalamannya sebagai ‘pengalaman adalah pembelajaran’.

“Jika direplikasi dan diperluas dalam penelitian longitudinal, gangguan dalam respons adaptif terhadap pengalaman lingkungan selama masa anak-anak, menjadi salah satu mekanisme untuk pengembangan hasil negatif yang melonjak selama masa remaja seperti depresi,” tulis mereka dilansir dari Psypost, Sabtu (29/1/2022).

Penulis penelitian mencatat bahwa hal itu mengurangi reaktivitas anak dalam menghargai seseorang ataupun sesuatu. Kritik dari ibu dikaitkan dengan depresi pada usia remaja.

Generalisasi temuan ini masih terbatas mengingat peneliti hanya menilai kritik ibu, tidak menyertakan kritik ayah. Namun, jika temuan ini direplikasi, James dan rekan-rekannya menargetkan kritik orang tua melalui terapi keluarga. Ini mungkin menjadi salah satu cara untuk mengubah respons anak-anak terhadap pemberian hadiah dan hukuman, yang berpotensi berdampak pada risiko psikopatologi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement