Kamis 06 Jan 2022 06:19 WIB

Menlu Kamboja: Myanmar di Ambang Perang Saudara

Krisis di Myanmar semakin dalam dan semua komponen yang mengarah ke perang saudara

Rep: Rizki Jaramaya/ Red: Agung Sasongko
Dalam foto ini disediakan oleh Karenni Nationalities Defense Force (KNDF), asap dan api mengepul dari kendaraan di kotapraja Hpruso, negara bagian Kayah, Myanmar, Jumat, 24 Desember 2021. Pasukan pemerintah Myanmar menangkap penduduk desa, beberapa diyakini wanita dan anak-anak, menembak mati lebih dari 30 orang dan membakar mayat-mayat itu, kata seorang saksi mata dan laporan lainnya, Sabtu.
Foto: KNDF via AP
Dalam foto ini disediakan oleh Karenni Nationalities Defense Force (KNDF), asap dan api mengepul dari kendaraan di kotapraja Hpruso, negara bagian Kayah, Myanmar, Jumat, 24 Desember 2021. Pasukan pemerintah Myanmar menangkap penduduk desa, beberapa diyakini wanita dan anak-anak, menembak mati lebih dari 30 orang dan membakar mayat-mayat itu, kata seorang saksi mata dan laporan lainnya, Sabtu.

IHRAM.CO.ID,  SINGAPURA --   Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn menilai krisis di Myanmar semakin dalam dan semua komponen yang mengarah ke perang saudara sudah terlihat.

"Kami merasa bahwa semua komponen untuk perang saudara sekarang ada di atas meja. Sekarang ada dua pemerintahan, ada beberapa angkatan bersenjata, orang-orang sedang menjalani apa yang mereka sebut gerakan pembangkangan sipil dan (ada) perang gerilya di seluruh negeri," ujar Prak Sokhonn, dilansir Channel News Asia, Rabu (5/1).

Baca Juga

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen dijadwalkan mengunjungi Myanmar pada 7-8 Januari. Tahun ini, Kamboja menjabat sebagai ketua bergilir blok Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). Kunjungan Hun Sen merupakan upaya untuk meredakan krisis di Myanmar.

Prak Sokhonn menolak kritik bahwa kunjungan Hun Sen akan melegitimasi junta Myanmar. Prak Sokhonn mengatakan, fokus Kamboja adalah untuk memperbaiki situasi di Myanmar.

"Upaya akan tetap fokus pada peta jalan perdamaian dan konsensus lima poin yang disepakati oleh para pemimpin ASEAN tahun lalu," kata Prak Sokhonn.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement