Rabu 22 Dec 2021 22:24 WIB

Kekaguman Barat dan Yahudi Terhadap Pemikiran Ibnu Rusyd 

Ibnu Rusyd memberikan dampak terhadap Eropa dan gereja

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Nashih Nashrullah
Ibnu Rusyd memberikan dampak terhadap Eropa dan gereja. Karya Ibnu Rusyd (ilustrasi)
Foto: republika
Ibnu Rusyd memberikan dampak terhadap Eropa dan gereja. Karya Ibnu Rusyd (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, — Masyarakat Barat, bahkan hingga saat ini, mengagumi besarnya pengaruh Ibnu Rusyd dalam sejarah intelektual mereka.

Pemikiran dan karya-karya sosok yang namanya dilafalkan sebagai Averroes itu sampai ke dunia Barat melalui Ernest Renan.Sarjana Prancis keturunan Yahudi itu menulis biografi berjudul Averroes et j'averroisme. 

Baca Juga

Akademisi Unida Gontor Dr Syamsuddin Arif dalam artikelnya, Ibnu Rusyd dan Kemajuan Barat, mengatakan para intelektual Barat kerap menyanjung tokoh dari Andalusia ini.

Ibnu Rusyd dianggap sebagai jembatan pengetahuan yang menghubungkan antara Timur dan Barat-antara Islam dan Kristen. Sukar membayangkan para sarjana Kristen Barat bisa mencerna legasi Aristoteles tanpa kontribusi dan jasa besar Averroes. 

Ernest Renan merupakan penulis yang pertama kali mengungkit ketokohan Ibnu Rusyd. Dalam karyanya, Averrosetl' Averrosme, cendekiawan Prancis itu bahkan memuji sang polymath Muslim sebagai peletak batu pertama rasionalisme Eropa. 

Lebih lanjut, kemunculan girah intelektual Eropa pada dekade-dekade sebelum Renaisans dikaitkan dengan pembacaan mereka terhadap karya-karya Averroes. 

Sesudah jatuhnya Imperium Romawi Barat, Be nua Biru mengalami masa kegelapan. Begitu para bangsawan Eropa memiliki akses pada dunia in telek kaum Muslimin, teutama di Andalusia, keadaan mulai berubah.

Mereka menyadari, umat Islam sangat maju pada masa itu. Dan, banyak sarjana Muslim yang dengan teliti menelaah karya- karya para pendahulu Barat, yakni kaum filsuf Yunani Kuno.  

Apresiasi dunia Barat yang demikian besar terhadap karya Rusyd, kata Alfred Gillaume dalam Warisan Islam, menjadikan Rusyd lebih menjadi milik Eropa dari pada milik Timur.Averroisme tetap merupakan faktor yang hidup dalam pemikiran Eropa sampai kelahiran ilmu pengetahuan eksperimental modern, kata Gillaume. 

Ibnu Rusyd adalah seorang rasionalis, dan menyatakan berhak menundukkan segala sesuatu kepada pertimbangan akal, kecuali dogma- dogma keimanan yang diwahyukan.Tetapi ia bukanlah free thinker, atau seorang tak beriman, ujar Phillip K Hitti. 

Selain Tahaafutut Tahaafut, beberapa karya besar Rusyd lain adalah Kitab fil Kulliyat fi at Tibb (Kaidah-Kaidah Umum dalam Ilmu Kedokteran)yang telah diterjemahkan ke bahasa latin dan menjadi rujukan penting kedokteran, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid (Kitab Permulaan Bagi Mujtahid dan Akhir Makna/Maksud), Kitab Fashl al Maqal fii ma Baina Syariah wa al Hilmah min al- Ittisal (menguraikan adanya keselarasan antara agama dan akal karena keduanya adalah pemberian Tuhan), Al-Kasyf `an Manahij al Adillah fi `Aqaid al Millah(Menyingkap Masalah Metodologi dan Dalil-Dalil Kaum Filsuf dalam Keyakinan Beragama).     

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement