Selasa 21 Dec 2021 09:39 WIB

Pemkab Tulungagung Dukung Program Memasyarakatkan Kitab Gundul

Kabupaten Tulungagung menyampaikan dukungan kitab gundul.

Kabupaten Tulungagung menyampaikan dukungan untuk program memasyarakatkan kitab gundul.
Foto: istimewa
Kabupaten Tulungagung menyampaikan dukungan untuk program memasyarakatkan kitab gundul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Gatot Sunu, wakil bupati Kabupaten Tulungagung menyampaikan dukungan untuk program memasyarakatkan kitab gundul.  Dukungan tersebut disampaikansaat wabup menghadiri Diklat Metode Arbain di Pesantren Al Azhaar Tulungagung. Metode Arbain merupakan sebuah inovasi dalam belajar membaca kitab gundul, kitab kuning dengan mudah dan cepat. Diklat Metode mudah cepat akan memberi bekal santri sehingga gampang kuasai kitab gundul.

"Metode Arbain sebuah inovasi yang bagus di zaman digital. Metode ini sangat perlu dikembangkan. Saya mendukung memasyarakatkan program ini. Diklat ini akan memberi bekal terbaik bagi pengasuh pesantren perwakilan Jawa Timur. Upaya ini agar kaum muslimin dapat memahami ajaran Islam rahmatalil alamin. Karena saat ini diperlukan ajaran Islam rahmatalil alamin agar terwujud ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah bashariyah. Tulungagung diperlukan masyarakat yang religius agar menjadi kabupaten tentram. Dan semua sepakat bahwa pesantren merupakan benteng pertahanan terbaik bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman radikalisme.", ujar Gatot Sunu.

Baca Juga

Sementara itu saat ditanya motifasi Diklat Metode Arbain yang pertama kali di Kabupaten Tulungagung ini, direktur Pesantren Al Azhaar Tulungagung, KH. Imam Mawardi Ridlwan menegaskan bahwa Metode Arbain sebagai karya yang praktis untuk memudahkan para pembelajaran dalam menguasai ilmu nahwu, shorof dan lughoh. Metode Arbain disusun oleh Kyai Muharror Khudlori dari Pondok Pesantren Al Mubarok Al Arbain Tlogorejo Wonosalam Demak. Metode tersebut memberi warna memasyarakatkan kitab kuning (baca kitab gundul) Metode Arbain telah dipraktikan di pesantren Al Mubarok selama 19 tahun yang. Setelah dalam waktu selama tersebut baru disampaikan ke publik."

Di tempat terpisah, ketua panitia Diklat Metode Arbain, Ustadz Syaifuddin melaporkan bahwa diklat Metode Arbain diikuti 400 utusan ponpes se Jawa Timur. Namun ada peserta dari pesantren Jambi dan Jakarta. Peserta mendapatkan buku Metode Arbain dan sertifikat sanad Arbain. Ketua panitia menegaskan bahwa Metode Arbain akan diterapkan di Pesantren Al Azhaar Tulungagung mulai semester genap tahun ajaran ini, 2021/2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement