Kamis 16 Dec 2021 11:02 WIB

Harimau Sumatra Serang Sapi Milik Warga di Kabupaten Agam

Sudah dua kali harimau Sumatra mendatangi rumah warga yang memiliki anak sapi.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) berada dalam perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Jorong Rawang Gadang, Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumbar, Ahad (6/12/2020).
Foto: Adi Prima/ANTARA FOTO
Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) berada dalam perangkap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat di Jorong Rawang Gadang, Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumbar, Ahad (6/12/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Harimau Sumatra (Panthera tigris Sumatrae) muncul di samping rumah dan menyerang sapi milik warga Maua Hilia, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (16/12) pagi WIB. Pemilik sapi, Doni (18 tahun) mengatakan, harimau tersebut mengejar hewan ternak yang digembalakannya di halaman rumah.

"Harimau mengejar dua ekor sapi saya dan termasuk tiga ekor sapi milik bibi atas nama Zara (38)," kata Doni di Lubukbasung, Kabupaten Agam, Kamis. Dia menceritakan, kejadian itu baru diketahui pada pukul 06.00 WIB, karena saat pagi sedang dilanda hujan.

Baca Juga

Ketika keluar rumah, ia tidak melihat anak sapi miliknya. Pun di sekitar rumah banyak ditemukan jejak kaki harimau. Setelah itu, Doni beserta keluarga yang lain mencoba mencari anak sapi, dan ditemukan di sekitar pohon sagu dengan jarak sekitar 150 meter dari rumah. "Anak sapi tersebut bersembunyi di sekitar pohon dan tidak ada tanda cakaran harimau di badan ke lima ekor sapi ini," kata Doni.

Dia mengakui, peristiwa itu merupakan yang kedua kalinya dialami ke-lima sapi yang digembalakannya tersebut. Sebelumnya, lima sapi tersebut juga dikejar harimau saat berada di kandang yang berada di kebun miliknya, Senin (6/12). Akibat kejadian Senin itu, semua sapi dimasukkan ke rumah untuk mencegah serangan. Namun, harimau masih datang lagi.

Kepala Resor Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Agam, Ade Putra menambahkan, jajarannya bakal melakukan penanganan konflik manusia dengan satwa itu segera mungkin."Kita akan ke lokasi untuk melakukan penanganan agar tidak ada korban lebih lanjut," katanya.

Tim Resor KSDA Agam sudah melakukan penanganan konflik itu selama 10 hari semenjak 1-10 Desember 2021. Penanganan itu berupa identifikasi lapangan, pemasangan kamera jebak dan penghalauan satwa. "Setelah melakukan penghalauan, satwa tidak muncul dan dari jejak kaki satwa telah menuju kawasan hutan lindung," kata Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement