Rabu 08 Dec 2021 09:49 WIB

Tonali Jadikan Kegagalan Milan di Liga Champions Pelajaran

AC Milan finis terbawah di Grup B Liiga Champions dan terhenti di kompetisi Eropa.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Gelandang AC Milan Sandro Tonali (kanan) berebut bola dengan pemain Liverpool Neco Williams di Liga Champions.
Foto: EPA-EFE/ROBERTO BREGANI
Gelandang AC Milan Sandro Tonali (kanan) berebut bola dengan pemain Liverpool Neco Williams di Liga Champions.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sandro Tonali percaya AC Milan akan belajar dari pengalaman mereka di Liga Champions musim ini. Milan kembali berlaga di kompetisi antarklub paling elite Eropa itu untuk kali pertama setelah tujuh tahun absen. Ia mengatakan, fokus Milan sekarang adalah mengamankan Scudetto Serie A.

Musim ini merupakan debut banyak pemain Milan di Liga Champions, termasuk Tonali. Kurangnya pengalaman tersebut terlihat dengan beberapa kesalahan sepele di seluruh pertandingan fase grup, tapi berdampak besar. Di Liga Champions, setiap kesalahan kecil kerap mendapatkan hukuman besar.

Baca Juga

Milan butuh kemenangan untuk bisa menjadi runner up Grup B di bawah Liverpool. Syaratnya, Rossoneri harus menaklukkan the Reds di San Siro, Rabu (8/12) dini hari WIB. Selain itu berharap Atletico bermain imbang melawan Porto atau menang hanya dengan selisih satu gol.

Milan membuka harapan setelah memimpin lebih dulu lewat Fikayo Tomori dari situasi sepak pojok. Namun kesalahan defensif membuat Mohamed Salah dan Divock Origi mencetak gol untuk Liverpool yang membuat skor akhir 2-1.

"Kami tahu itu adalah pertandingan yang sulit, karena bahkan tanpa beberapa pemain pilihan pertama mereka, Liverpool memiliki begitu banyak kekuatan secara mendalam. Kami belajar dari pengalaman melawan tim-tim top ini dan itulah yang akan kami bawa ke depan," kata Tonali kepada Sky Sport Italia, dikutip dari Football Italia, Rabu (8/12).

Ia merasa Milan bisa berbuat lebih banyak. Hanya, hingga laga kontra Liverpool, mereka tak bisa menghindari sejumlah kesalahan tersebut dan harus menerima akibatnya. Sebelum kalah dari Liverpool, Milan juga melakukan hal serupa saat menjamu Atletico. Kemenangan di depan mata melayang karena kecerobohan di menit-menit akhir.

"Kami tidak dapat memutar kembali waktu. Yang bisa kami lakukan sekarang adalah melanjutkan jalan kami dan fokus pada target berikutnya," kata dia.

Milan finis di posisi terbawah grup dan karenanya tersingkir dari Eropa sama sekali, seperti yang dirasakan Inter Milan musim lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement