Selasa 07 Dec 2021 16:52 WIB

Ujian Kepercayaan Diri Inter di Bernabeu

Inzaghi mengatakan Inter sudah tampil cukup bagus melawan Madrid di leg pertama

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Muhammad Akbar
 Reaksi pelatih kepala Inter Simone Inzaghi saat pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AS Roma dan FC Inter di stadion Olimpico di Roma, Italia, Ahad (5/12) dini hari WIB.
Foto: EPA-EFE/FABIO FRUSTACI
Reaksi pelatih kepala Inter Simone Inzaghi saat pertandingan sepak bola Serie A Italia antara AS Roma dan FC Inter di stadion Olimpico di Roma, Italia, Ahad (5/12) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID --Real Madrid dan Inter Milan akan berduel di Santiago Bernabeu pada Rabu (8/12) dini hari, dengan misi menjadi penguasa Grup D di Liga Champions.

Los Blancos saat ini berada di puncak klasemen, unggul dua poin dari Inter yang menempati posisi kedua. Kedua tim telah dipastikan untuk lolos ke babak 16 besar.

Baca Juga

Sehingga tidak ada lagi misi yang lebih penting selain gengsi untuk menjadi pemuncak grup di laga terakhir babak kualifikasi. Real Madrid telah tiga kali menang dalam tiga penampilan terakhir di Liga Champions, dengan dua kali atas Shakhtar Donetsk dan Sheriff Tiraspol.

Laju impresif itu membuat Madrid duduk di puncak Grup D dengan 12 poin dari lima pertandingan. Posisi tersebut akan tetap jadi milik mereka jika bisa menghindari kekalahan dalam pertandingan ke-6 fase grup Liga Champions melawan tamunya dari Italia tersebut.

Dari 11 pertemuan terakhir Inter Milan dengan klub Spanyol di kompetisi Eropa, hanya menghasilkan satu kemenangan untuk Nerazzurri. Selain itu, Real Madrid sudah tujuh kali menang dalam delapan pertandingan di Santiago Bernabeu melawan Inter di kompetisi Eropa.

Tapi Inter tidak ingin datang dengan wajah lesu. Pelatih Simone Inzaghi menegaskan timnya akan datang ke Bernabeu dengan kepercayaan diri tinggi.

''Sekarang, kami tiba dari catatan bagus yang telah memberi kami kepercayaan diri yang lebih besar,'' tegas Inzaghi, dikutip dari Football-italia, Selasa (7/12).

Inzaghi mengatakan, Inter sudah tampil cukup bagus melawan Los Blancos di leg pertama, walaupun akhirnya kalah. Meski sudah dipastikan lolos ke babak 16 besar, tapi ia menegaskan timnya akan datang dengan kepribadian dan motivasi besar. Meskipun ia sadar, akan ada jebakan dan kesulitan menghadapi Madrid di Bernabeu.

''Kami akan bermain dengan kepribadian dan kepercayaan diri, mengetahui bahwa kami telah melakukan sesuatu yang penting bagi klub, karena Inter belum maju selama 10 tahun,'' ujarnya.

Salah satu keuntungan yang harus dimanfaatkan Inter adalah absennya Karim Benzema. Striket asal Prancis itu selama ini menjadi andalan di lini depan Madrid. Benzema sudah mencetak lima gol dalam lima pertandingan di Liga Champions.

Selain itu, ia juga sudah mengoleksi 12 gol dalam 15 pertandingan di La Liga Spanyol. Walaupun Madrid memiliki Luka Jovic untuk meminimalisir dampak absennya Benzema.

Sementara bagi Carlo Ancelotti, tidak akan meremehkan pertandingan ini, meskipun hasil imbang cukup untuk membuat timnya memuncaki Grup D. Ia menyatakan kalau tuntutan klubnya sangat tinggi, dengan status sebagai pemenangan Liga Champions paling banyak.

Los Blancos sudah 13 kali menjuarai Liga Champions, enam trofi lebih banyak dari AC Milan di peringkat kedua. Karena itu, Ancelotti menegaskan dirinya menargetkan Madrid finis di peringkat teratas grup. Apalagi laga ini dimainkan di hadapan pendukung sendiri.

''Ini adalah tiga poin penting (yang dipertaruhkan). Inter adalah pertandingan bergengsi, melawan lawan yang bermain sangat baik,'' kata Ancelotti, dikutip dari Marca.

Untuk menghadapi permainan Inter yang agresif, seperti yang ditunjukan saat mengalahkan Roma 3-0, Los Merengues telah memiliki solusinya.

Sempat goyang karena ditinggal Sergio Ramos dan Raphael Varane, pertahanan Madrid kini sudah menemukan keseimbangan, berkat duet David Alaba dan Eder Militao. Semua itu dibangun keduanya dalam waktu 100 hari.

Dalam 16 pertandingan yang dimainkan Militao dan Alaba sebagai duet bek tengah, Madrid mencatatkan 13 kemenangan, dua imbang dan sekali kalah. Setengah dari total pertandingan itu Real Madrid mampu menjaga clean sheet, dengan hanya kebobolan sembilan kali.

''Kualitas keduanya sangat luar biasa. Mereka berbeda. Militao sangat kuat dan Alaba beradaptasi dengan sangat baik. Mereka saling memahami dan melengkapi dengan baik,'' ungkap Ancelotti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement