Ahad 07 Nov 2021 07:45 WIB

Wanita Muslim Inggris Hidup dalam Ketakutan Rasialisme

Ada banyak target islamofobia.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
Wanita Muslim Inggris Hidup dalam Ketakutan Rasialisme. Foto:    Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol_93
Wanita Muslim Inggris Hidup dalam Ketakutan Rasialisme. Foto: Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON – Kepala Masjid Finsbury Park, London, Mohammed Kozbar, mengaku adanya peningkatan serangan kebencian terhadap wanita Muslim di Inggris. Kozbar telah meminta pemerintah untuk mengakui Islamofobia itu ada di masyarakat.

“Kami mendapat laporan, ada banyak wanita Muslim yang menjadi target utama Islamofobia. Terkadang, mereka tidak bisa membela diri. Banyak dari mereka menjadi sasaran saat berada di fasilitas umum,” kata Kozbar.

Baca Juga

Serangan itu terjadi sangat serius dan membekas sehingga beberapa wanita berhenti keluar sendiri. Mereka cukup ketakutan karena berpikir serangan bisa terjadi kapan pun.

Beberapa serangan Islamofobia juga terjadi di masjid. Serangan terbaru adalah panggilan prank. Ini tidak separah pada tahun 2015 di mana masjid berusaha dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab. Namun, upaya itu berhasil gagal karena hujan deras mengguyuri London.

“Ada berbagai jenis Islamofobia dan cara menyerang yang berbeda. Inilah mengapa Bulan Peduli Islamofobia menjadi penting. Ini tentang kesadaran, ini tentang mendidik masyarakat dan komunitas tentang apa yang terjadi,” ujar dia.

Kozbar meminta pemerintah untuk mengakui bahwa Islamofobia ada di tengah masyarakat. “Mereka harus menghadapinya seolah-olah itu adalah bentuk rasialisme lainnya, seperti anti-semitisme pada umumnya. Sampai sekarang, kami belum melihat adanya tindakan nyata untuk melawannya,” tambahnya.

Dilansir Islington Tribune, Ahad (7/11), pada 26 November nanti, masjid akan menyelenggarakan acara peningkatan kesadaran Islamofobia dengan menghadirkan beberapa pembicara dan tur masjid. Pihak masjid juga bekerja dengan dewan dan polisi untuk menghubungi sekolah dan mengadakan pertemuan tentang kesadaran Islamofobia.

Ketua Komunitas Islington Una O\'Halloran mengatakan pihaknya menyadari setiap orang memiliki peran dalam menyerukan diskriminasi dan ketidakadilan. “Tidak ada tempat untuk kebencian di sini. Kami bangga menjadi wilayah yang ramah dan inklusif yang merayakan keragaman, memperjuangkan inklusi, dan menantang ketidaksetaraan,” kata dia. 

Sumber:

http://islingtontribune.com/article/muslim-women-live-in-fear-of-racism?sp=1&sq=muslim

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement