Kamis 21 Oct 2021 15:10 WIB

Kuartal III 2021, Laba BTN Tumbuh 35 Persen

Kenaikan laba bersih ditopang oleh penualuran kredit dan efisiensi biaya dana.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. bertransaksi di salah satu kantor cabang di Jakarta, Jumat (8/10). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang periode Januari hingga September 2021
Foto: Dok. BTN
Nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. bertransaksi di salah satu kantor cabang di Jakarta, Jumat (8/10). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang periode Januari hingga September 2021

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang periode Januari hingga September 2021, baik dari sisi penyaluran kredit, perolehan dana pihak ketiga (DPK), dan laba bersih. Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan kinerja Bank BTN yang gemilang tersebut tidak terlepas dari dukungan pemerintah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia (BI) yang mengeluarkan berbagai kebijakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sehingga membuat industri perbankan dan sektor properti kembali menggeliat. 

"Sepanjang Januari hingga September 2021, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 35,32 persen secara tahunan menjadi Rp 1,52 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,12 triliun," ujar Haru dalam konferensi pers paparan kinerja keuangan Bank BTN per 30 September 2021 di Jakarta, Kamis (21/10).

Baca Juga

Kata Haru, kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit serta efisiensi Cost of Fund atau biaya dana. "Kami optimistis kinerja yang positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2021 dengan berbagai inovasi dan transformasi bisnis yang dilakukan Bank BTN," ucap Haru.

Haru mengungkapkan, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 270,27 triliun per 30 September 2021 atau naik 6,03 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 254,91 triliun. Haru menyebut Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BTN dengan kenaikan sebesar 11,74 persen yoy menjadi Rp 129,98 triliun pada 30 September 2021. Menurut Haru, kenaikan penyaluran KPR subsidi tersebut membuat Bank BTN masih mendominasi pangsa KPR subsidi sebesar 86 persen.

"Adapun KPR nonsubsidi juga turut menunjukkan kenaikan di level 2,11 persen yoy menjadi Rp 81,88 triliun per 30 September 2021," ungkapnya.

Di segmen nonperumahan, lanjut Haru, kredit konsumer dan kredit korporasi juga menunjukkan pertumbuhan positif di level masing-masing sebesar 21,28 persen yoy menjadi Rp 5,79 triliun dan 89,77 persen yoy menjadi Rp 12,15 triliun per 30 September 2021.

"Secara keseluruhan, catatan pertumbuhan kredit dan pembiayaan Bank BTN juga berada di atas rata-rata penyaluran kredit perbankan nasional," lanjutnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement