Kamis 14 Oct 2021 14:05 WIB

Pemkot Surakarta: Banyak IKM Belum Paham E-Commerce

Sudah banyak pelaku IKM Solo yang memasarkan produk via media sosial.

Pengunjung mengamati produk kerajinan seni produksi IKM di Solo (ilustrasi). Pemkot Solo menyatakan, banyak IKM di Solo belum paham pemasaran menggunakan marketplace.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Pengunjung mengamati produk kerajinan seni produksi IKM di Solo (ilustrasi). Pemkot Solo menyatakan, banyak IKM di Solo belum paham pemasaran menggunakan marketplace.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta, Jawa Tengah, menyatakan hingga saat ini masih banyak pelaku industri kecil dan menengah (IKM) yang belum memahami skema e-commerce sehingga masih perlu didorong untuk melek digital.

Untuk itu, saat ini dilaksanakan kegiatan pelatihan digitalisasi kepada para pelaku usaha. Agar mereka dapat terlibat dalam marketplace untuk pemasaran produk. "Kesiapan IKM akan perdagangan online sudah mulai terlihat, tetapi masih perlu ditingkatkan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta Agus Sutrisno pada pelatihan "UMKM Go Digital" di Solo, Rabu (13/10).

Baca Juga

Menurut dia, sebetulnya saat ini tidak sedikit pelaku IKM yang sudah melek digital, terutama ketika menjual barang dagangan mereka melalui media sosial. Meski demikian, sebagian di antaranya masih belum paham menjual produk melalui marketplace.

Padahal, Kota Solo menyandang predikat sebagai Kota Digital dan menempati peringkat tujuh nasional untuk indeks elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (IETPD) dengan skor 90. Peringkat tersebut naik dari 47 pada kuatal pertama tahun ini.

Terkait hal itu, ia berharap gelaran Solo Great Sale (SGS) 2021 yang dapat mendorong transaksi digital akan membawa peringkat Kota Solo menjadi lebih baik lagi. "Harapan kami masyarakat bisa meningkatkan transaksi digital sehingga dapat membawa peringkat Kota Solo dalam IETPD lebih baik," kata Agus.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita mengatakan, pelatihan tersebut menjadi wujud kontribusi Kemenperin untuk mensukseskan SGS 2021. "Para pelaku IKM mungkin selama ini sudah mengenal transaksi digital tetapi bisa ditingkatkan lagi," kata Reni.

Dalam pelatihan tersebut, salah satu materi yang diberikan kepada IKM yakni cara membuat konten yang menarik pembeli. "Pelaku IKM perlu dilatih membuat konten-konten, yang akan ditonjolkan dari produknya apa. Juga untuk memastikan apa yang ditampilkan dalam konten sesuai dengan fisik yang ada," kata dia.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement