Senin 11 Oct 2021 21:18 WIB

Asuransi Syariah Perlu Ekosistem yang Terhubung

Kolaborasi menumbuhkan industri keuangan syariah dan digital perlu dilakukan.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Asuransi Allianz Life (ilustrasi). Asuransi syariah dinilai perlu ekosistem yang saling terhubung.
Foto: asuransiallianz.com
Asuransi Allianz Life (ilustrasi). Asuransi syariah dinilai perlu ekosistem yang saling terhubung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur & Chief of Partnership Distribution Officer PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) Bianto Surodjo mengatakan, untuk mempercepat perkembangan asuransi syariah, diperlukan ekosistem syariah dan keterhubungan antara perusahaan asuransi dengan bank, institusi keuangan lain, fintech sampai dengan nasabah. Kemudian edukasi mengenai keuangan dan asuransi syariah juga harus dilakukan secara berkesinambungan. 

Bianto menjelaskan, kerja sama dan kolaborasi dalam menumbuhkan industri keuangan syariah dan digital di berbagai bidang perlu dilakukan. Antara lain dalam hal dialog dengan regulator, pencegahan fraud, peraturan yang seimbang dengan industri lain agar seimbang antara perlindungan nasabah, perlindungan perusahaan asuransi, kecepatan dan stimulasi untuk inovasi yang harus dilakukan. 

Baca Juga

"Di sisi lain, dukungan pemerintah dan regulator untuk industri syariah tentu menjadi hal yang sangat krusial sebagai pelengkap keseluruhan upaya ini," kata Bianto.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi mengatakan, BSI terus mendukung perkembangan ekosistem ekonomi syariah yang lebih kuat. Salah satunya dengan memaksimalkan teknologi digital dan meningkatkan penggunaan teknologi mobile banking. 

"Tujuannya tidak lain untuk memperluas jangkauan dan transaksi nasabah, sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi baik dari transaksi finansial, sosial yang dapat membantu sesama, sampai dengan kebutuhan spiritual," ujar Hery. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement