Jumat 10 Sep 2021 11:12 WIB

Tubuh Kekurangan Serat, Apa Gejalanya?

Tubuh kekurangan serat, dampaknya bisa terasa dalam jangka pendek-jangka panjang.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Sayuran, salah satu sumber serat yang dibutuhkan tubuh (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Sayuran, salah satu sumber serat yang dibutuhkan tubuh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Pola makan seimbang menjadi salah satu kunci menjaga kesehatan. Mengonsumsi serat yang cukup setiap harinya termasuk di antara kebutuhan gizi yang perlu terpenuhi.

Hanya saja, masih banyak orang yang telanjur terbiasa menginginkan segala sesuatunya serbacepat dan praktis, namun mengabaikan kebutuhan serat. Padahal, serat, termasuk dari asupan makanan, seperti buah dan atau sayuran, sangat penting untuk tubuh.

Baca Juga

"Jangan sampai menunggu gejala untuk mengetahui tubuh kekurangan serat," kata dokter spesialis gizi klinis, dr. Marya Haryono, MGizi, Sp.GK, FINEM.

Menurut Marya, penting agar orang memerhatikan kecukupan serat dan mendeteksi kekurangannya sejak dini. Pada perempuan, pengaruhnya cukup banyak.

"Paling gampang kalau perempuan itu bad mood," kata Marya dalam peluncuran Fibe Mini, Kamis (09/09).

Serat, menurut Marya, tercukupi paling mudah dengan konsumsi buah dan sayur. Jika porsinya tidak mencapai setengah piring, itu indikasi kurang sekali.

Pedoman gizi seimbang adalah pola terbaik yang bisa diikuti. Artinya, kecukupan gizi seseorang terdiri dari setengah piring adalah buah dan sayur, seperempat karbohidrat, dan sisanya lauk pauk dari sumber protein.

"Harusnya, buah dan sayur rata-rata lima porsi sehari," ujar Marya seraya menginformasikan kebutuhan serat untuk usia produktif bisa dicukupi rata-rata dari 30 gram buah dan sayur per hari.

Baca juga : Tubuh akan Beri Sinyal Ketika Asupan Kafein Terlalu Banyak

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement