Kamis 09 Sep 2021 17:20 WIB

RI-Australia Buka Kemungkinan Gelar Latihan Militer Bersama

RI dan Australia sepakat untuk memperdalam hubungan di bidang keamanan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan), Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kedua kanan), Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne (kiri) dan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton (kiri) memberikan keterangan secara virtual usai melakukan pertemuan 2+2 di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Kamis (9/9/2021). Pertemuan 2+2 Indonesia -Australia tersebut untuk meningkatkan kerjasama bilateral kedua negara diantaranya terkait pertahanan dan kesehatan serta melakukan empat penandatanganan kerja sama trilateral.
Foto: Antara/Humas Kemenlu
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan), Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kedua kanan), Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne (kiri) dan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton (kiri) memberikan keterangan secara virtual usai melakukan pertemuan 2+2 di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Kamis (9/9/2021). Pertemuan 2+2 Indonesia -Australia tersebut untuk meningkatkan kerjasama bilateral kedua negara diantaranya terkait pertahanan dan kesehatan serta melakukan empat penandatanganan kerja sama trilateral.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - RI dan Australia sepakat untuk memperdalam hubungan di bidang keamanan selama pertemuan 2+2 Menteri Luar Negeri (Menlu) dan Menteri Pertahanan (Menhan), Kamis (9/9). Kedua negara juga membuka peluang untuk pelatihan militer bersama di Australia.

Menhan RI Prabowo Subianto mengatakan diskusi para menteri termasuk kemungkinan latihan militer bersama di Australia. Pertukaran militer antara kedua tetangga sebelumnya termasuk kontra-terorisme dan perlindungan perbatasan.

Baca Juga

Selain itu kedua negara menyatakan dukungan untuk perdamaian dan keamanan di Indo-Pasifik. "Indonesia dan Australia harus menjadi jangkar kerja sama di kawasan Indo-Pasifik," kata Menhan Peter Dutton. Dia menggambarkan kawasan itu semakin diperebutkan.

Pertemuan keempat menteri ini terjadi di tengah kekhawatiran baru atas Laut China Selatan, termasuk undang-undang yang diumumkan oleh China yang mewajibkan pemberitahuan dari kapal asing sebelum memasuki lautan luas yang diklaimnya sebagai miliknya. "Kami menyambut baik kawasan yang mendukung level playing field berdasarkan aturan dan norma untuk memastikan persaingan yang sehat daripada persaingan yang berisiko tergelincir ke dalam ketidakstabilan atau konflik," kata Menlu Australia Marise Payne.

"Australia dan Indonesia berada dalam posisi yang baik untuk bekerja sama dalam visi ini," ujarnya menambahkan.

Menlu Retno juga mengatakan kedua negara mendiskusikan tentang potensi program kerja sama konkret untuk mengimplementasikan Outlook ASEAN tentang Indo-Pasifik. "Saya menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk meningkatkan hubungan dengan negara-negara pasifik, termasuk melalui Pacific Island Forum (PIF).

Menlu Retno yakin MoU tentang Kerja Sama Trilateral dengan negara-negara Pasifik yang ditandatangani oleh kedua menlu menyediakan platform untuk kontribusi bersama yang lebih besar bagi ekonomi dan kemanusiaan kawasan.

Kunjungan Menlu Australia Marise Payne dan Menhan Peter Dutton ke Jakarta merupakan kunjungan pejabat Australia ke Indonesia sejak pandemi. Pertemuan terakhir terjadi pada 2019 di sela Bali Democracy Forum ke-12.

Menlu dan Menhan Australia selanjutnya akan bertemu dengan rekan-rekan di tempat lain di Indo-Pasifik. Di antaranya India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement