Kamis 02 Sep 2021 11:11 WIB

Ilmuwan Usul Indonesia Bentuk CDC, Ini Respons Istana

Badan serupa CDC rencananya dikelola ilmuan yang bertanggung jawab ke presiden.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Virus Covid-19 (ilustrasi). Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Abetnego Tarigan merespons usulan ilmuan agar Indonesia membentuk badan seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat.
Foto: Pixabay
Virus Covid-19 (ilustrasi). Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Abetnego Tarigan merespons usulan ilmuan agar Indonesia membentuk badan seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Abetnego Tarigan merespons usulan ilmuwan agar Indonesia membentuk badan seperti Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat. Badan semacam itu guna mencegah dan menangani wabah di masa depan.

Abetnego menyampaikan, usulan pembentukan kelembagaan baru untuk menangani pandemi perlu dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah. "Tentu pembentukan kelembagaan baru sangat hati-hati disikapi pemerintah saat ini," kata Abetnego dalam webinar yang diadakan pada Rabu (1/9).

Baca Juga

Abetnego menyimak masukan para ilmuan yang ingin badan penanganan pandemi di luar domain kementerian. Badan serupa CDC ini, rencananya dikelola ilmwuan andal yang bertanggung jawab langsung kepada presiden.

"Mendirikan lembaga baru bukannya tanpa tantangan, tapi juga menjadi tantangan tersendiri, terutama dalam meletakkannya di antara kelembagaan yang sudah ada," ujar Abetnego.

Abetnego menjawab diplomatis, istana tak menutup pintu atas usulan para ilmuan. Namun ia menekankan perlu pembahasan lebih lanjut dan cermat sebelum usulan itu menjadi kenyataan.

Baca juga : Turunkan Harga, Ini Tarif Tes Antigen di Indonesia

Diketahui, Aliansi Ilmuwan Indonesia untuk Penyelesaian Pandemi menyarankan pemerintah membentuk badan tersendiri yang mengurus wabah seperti CDC di Amerika. Pakar sosiologi bencana dari Nanyang Technological University Sulfikar Amir menyayangkan, Indonesia saat ini tak mempunyai sistem penanganan wabah yang memadai. Alhasil, Pemerintah Indonesia gagap saat dihantam wabah seperti Covid-19.

"Kita punya Kementerian Kesehatan, tapi kapasitas Kemenkes itu sangat terbatas. Kita melihat Indonesia butuh sebuah sistem tata kelola pandemi untuk mendeteksi, penanganan, dan penyelesaian wabah penyakit pada skala nasional," kata Sulfikar dalam webinar yang diadakan pada Rabu (1/9).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement