Selasa 31 Aug 2021 08:05 WIB

OJK Catat Penyaluran Kredit Perbankan Tumbuh 0,59 Persen Yoy

Perbankan telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1.439 triliun pada Juli 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
 Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan OJK mencatat penyaluran kredit perbankan tumbuh 0,59 persen year on year (yoy) menjadi Rp 5.582 triliun pada Juli 2021 atau naik 0,5 persen menjadi Rp 5.563,7 triliun dari Juni 2020.
Foto: istimewa
Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan OJK mencatat penyaluran kredit perbankan tumbuh 0,59 persen year on year (yoy) menjadi Rp 5.582 triliun pada Juli 2021 atau naik 0,5 persen menjadi Rp 5.563,7 triliun dari Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran kredit perbankan tumbuh 0,59 persen year on year (yoy) menjadi Rp 5.582 triliun pada Juli 2021 atau naik 0,5 persen menjadi Rp 5.563,7 triliun dari Juni 2020. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pada Juli 2021, kredit bank dari kelompok BUMN tumbuh 5,22 persen yoy menjadi Rp 2.535,0 triliun.

“Kita tahu ini karena mobilitas yang terkendala karena PPKM kemarin menimbulkan breakdown pertumbuhan kredit. Kalau dilihat, kelompok bank yang memberikan kredit adalah BUMN dan BPD. Sedangkan kelompok bank asing menurun, ini akan terus kami monitor,” ujar dalam keterangan resmi seperti dikutip Selasa (31/8).

Baca Juga

Sedangkan BPD berhasil membukukan pertumbuhan kredit hingga 6,04 persen yoy menjadi Rp 498,6 triliun per Juli 2021. Kemudian penyaluran kredit bank umum swasta turun 2,62 persen yoy menjadi Rp 2.358,4 triliun dalam tujuh bulan pertama 2021.

Adapun kelompok kantor cabang bank asing mengalami penurunan kredit 26,92 persen yoy menjadi Rp 171,7 triliun. OJK mencemati perbankan telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1.439 triliun pada Juli 2021.

Namun dalam periode yang sama terdapat pelunasan dan pembayaran angsuran kredit termasuk dari beberapa debitur besar yang mencapai Rp 1.332 triliun. “Ke depan ruang pertumbuhan kredit masih terbuka sejalan dengan pertumbuhan undisbursed loan. Dengan pertumbuhan kredit UMKM dan ritel dapat menstimulasi pertumbuhan kredit korporasi  besar ke depannya,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement