Ahad 22 Aug 2021 07:34 WIB

DPC APPBI Bogor-Depok Pastikan 7 Mal Kota Bogor Siap Buka

Ada tujuh mal di Kota Bogor yang menjadi anggota APPBI.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana persiapan jelang pembukaan pusat perbelanjaan di Mall Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021). Pemerintah Kota Bogor masih menunggu hasil keputusan pemerintah pusat dalam pelonggaran di masa perpanjangan PPKM untuk membuka kembali pusat perbelanjaan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Suasana persiapan jelang pembukaan pusat perbelanjaan di Mall Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/8/2021). Pemerintah Kota Bogor masih menunggu hasil keputusan pemerintah pusat dalam pelonggaran di masa perpanjangan PPKM untuk membuka kembali pusat perbelanjaan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua DPC Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bogor-Depok, Herman memastikan, pusat perbelanjaan dan mal yang tergabung sebagai anggotanya siap untuk dibuka kembali. Diketahui, ada tujuh mal di Kota Bogor yang menjadi anggota APPBI.

Herman mengatakan, asosiasinya memiliki 18 anggota. Tujuh di antaranya di Kota Bogor, empat di Kabupaten Bogor dan tujuh di Kota Depok. Dia mengatakan, tujuh mal di Kota Bogor siap melakukan pembukaan kembali setelah diputuskan oleh pemerintah pusat.

Baca Juga

“Tentunya dengan protokoler yang disampaikan asosiasi dan kita sudah sebarkan di forum retail Kota Bogor, panduan nya seperti apa dan lain-lain. Kita berharap semua taat untuk bisa mematuhi ketentuan yang sudah ditentukan oleh pemerintah,” ujar Herman, Sabtu (21/8).

Dia menyebutkan, salah satu ketentuannya yakni setiap pengunjung diwajibkan untuk menggunakan aplikasi Peduli Lindungi sebelum memasuki mal tersebut. Dimana saat ini sistem di aplikasi tersebut sedang disempurkakan.

Untuk membatasi kapasitas mal sebesar 50 persen, Herman mengatakan, aplikasi Peduli Lindungi dapat membantu melakukan pembatasan. Dengan menyebutkan berapa jumlah kapasitas mal, dan dibantu oleh sistem check in dan check out yang dilakukan pengunjun dari aplikasinya masing-masing.

“Di aplikasi itu sistemnya di sana tertera sekian banyak orang per jumlah berapa ribu. Kalau kapasitas per mal misalnya Botani ada 25 ribu, begitu 50 persen dari 25 ribu sistem ini akan lock, untuk orang tidak bisa masuk. Begitu pula setelah itu keluar (check out) baru orang boleh masuk,” jelasnya.

Ia menambahkan, dari survei ujicoba pembukaan yang dilakukan di pusat perbelanjaan di Jakarta, masih banyak kendala yang ditemui. Sebab, setiap mal memiliki spesifikasi yang berbeda-beda. “Ada yang segmentasinya menengah atas, menengah bawah. Tentunya pandai-pandai management mengatur ini semua,” katanya. 

Herman berharap, seluruh pengelola bisa menerapkan protokol yang telah ditentukan agar apa yang dilakukan ini bisa menggairahkan kembali roda perekonomian Kota Bogor. “Syukur-syukur bisa terlaksana tanggal 24 Agustus nanti,” imbuhnya.

Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota, Susatyo Purnomo Condro menjelaskan, berdasarkan pengalaman, konsentrasi pengunjung akan terpusat di lantai-lantai tertentu. Sehingga akan ditempatkan manager protokol kesehatan di setiap lantai. “Jadi kalau di atas penuh, di bawah tahan dulu. Satu keluar, satu boleh masuk. Antar lantai nanti diatur. Kami ingin diyakinkan bahwa mal tersebut siap untuk menerima pengunjung. Alur keluar masuk pengunjung harus betul-betul di tata,” tegasnya.

Dalam pembukaan mal di Kota Bogor nanti, dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi. Sebab, menurut Susatyo, hal ini tidak boleh dilakukan secara gegabah meskipun angka kasus Covid-19 di Kota Bogor mulai menurun.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto bersama Kapolresta Bogor Kota Susatyo Purnomo Condro, meninjau kesiapan dioperasikannya kembali mal dan pusat perbelanjaan dalam waktu dekat. Dua titik yang dipantau adalah Botani Square dan Bogor Trade Mall (BTM).

Bima Arya menyebut, secara umum mal-mal di Kota Bogor sudah siap untuk membuka kembali operasionalnya. Dalam kesempatan itu, kesiapan fasilitas penunjang seperti QR code Peduli Lindungi yang terpasang di setiap pintu masuk mal diperiksa. Juga fasilitas penunjang protokol kesehatan. “Kita menunggu instruksi menteri selanjutnya, kita berharap mal segera dibuka karena angka Covid-9 di Kota Bogor membaik dan mal secara keseluruhan sudah siap,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement