Kamis 12 Aug 2021 11:37 WIB

Erick Thohir Minta PLN Ngebut Beralih ke Energi Bersih

Energi bersih membuat produk industri Indonesia diterima pasar global.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau langsung fasilitas produksi oksigen di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta Utara, Kamis (12/8).
Foto: Dok. Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau langsung fasilitas produksi oksigen di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta Utara, Kamis (12/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk bisa mempercepat transformasi dari energi fosil ke energi bersih. Sebab, PLN sebagai tulang punggung industri dan masyarakat perlu memproduksi listrik yang berasal dari energi bersih.

Erick menjelaskan, saat ini semua negara berlomba untuk menciptakan energi bersih. Hal ini merupakan komitmen bersama semua negara untuk menciptakan dunia lebih sehat lagi.

Baca Juga

Untuk itu, PLN sebagai basis produksi listrik yang menjadi tumpuan produksi perlu beralih lebih dulu dan lebih cepat ke energi bersih. Hasil produksi Indonesia, listriknya harus berbasis ekonomi hijau. PLN mendukung basis industri Indonesia ke depan.

"Kalau PLN enggak bertransformasi, listrik enggak ramah lingkungan, hasil produksi negara kita juga enggak diakui di negara lain. Ini enggak bisa ditawar," ujar Erick.

Erick bahkan menjelaskan selama 19 tahun pertama ini sebelum sampai ke net zero emission, PLN harus mampu mengkonversi sekitar 21 GW pembangkit yang semula energi fosil ke energi bersih. Sedangkan 15 tahun selanjutnya, PLN perlu mengkonversi 29 GW pembangkit ke pembangkit berbasis energi bersih.

"Kalau enggak begini, produksi industri kita enggak berasal dari energi bersih, akan dikenakan pajak setinggi-tingginya bahkan bisa bisa enggak diterima pasar global. Jadi ini harus sama-sama beralih ke energi bersih," kata Erick.

Baca juga : Erick Thohir Minta PLN Setop Proyek Aneh-Aneh

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement