Kamis 15 Jul 2021 11:15 WIB

Wapres: Masih Ada Ruang Luas untuk Pengembangan Syariah

Potensi industri dan keuangan syariah di Indonesia sangat besar.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agung Sasongko
Wakil Presiden Maruf Amin mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1).
Foto: KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin mendampingi Presiden Joko Widodo saat meresmikan peluncuran Gerakan Nasional Wakaf Uang dan Brand Ekonomi Syariah di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/1).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengajak berbagai pihak untuk terus mengembangkan dan memajukan industri keuangan syariah di Indonesia. Ini karena potensi industri dan keuangan syariah di Indonesia sangat besar, tetapi belum tergali dengan baik.

Padahal Indonesia termasuk negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, yakni 87 persen beragama Islam.

Baca Juga

"Masih terdapat ruang yang luas untuk pengembangan industri keuangan syariah di Indonesia," ujar Wapres di acara konferensi internasional dengan tema utama The Future of Islamic Capital Market: Opportunities, Challenges, and Way Forward, Kamis (15/7).

Kiai Ma'ruf mengatakan, berdasarkan penyampaian Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK), market share Keuangan Syariah Indonesia masih relatif rendah yaitu 9,89 persen dari total aset keuangan nasional Indonesia, termasuk di dalamnya pasar modal syariah.

Kiai Ma'ruf mengungkapkan, ini karena pengembangan pasar modal syariah geliatnya baru mulai dirasakan pada tahun 2011. Padahal, pengembangan pasar modal syariah Indonesia Indonesia telah dilakukan sejak tahun 1997 dengan terbitnya produk reksadana syariah pertama. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement