REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS – Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan perhimpunan Benua Biru berharap dapat memulai awal hubungan baru dengan Israel. Hal itu disampaikan setelah Borrell melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid di Brussels pada Senin (12/7).
“Sangat penting bahwa pemerintah Israel yang baru datang ke Brussels. Saya pikir ini adalah kesempatan yang baik bagi kita untuk memulai kembali hubungan kita, yang di masa lalu cukup memburuk,” kata Borrell, dikutip laman Al Arabiya.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas menilai, kunjungan Lapid ke Brussels adalah pertanda baik. Dia mengatakan Uni Eropa ingin melanjutkan pertemuan Dewan Asosiasi Uni Eropa-Israel yang terakhir kali diselenggarakan hampir satu dekade lalu. Pertemuan itu bertujuan meningkatkan hubungan antara kedua belah pihak.
Lapid diagendakan bertemu dengan 27 menteri luar negeri Uni Eropa untuk pembicaraan bersama. Setelah berakhirnya kekuasaan mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu, Uni Eropa mengincar kerja sama yang lebih besar dengan Israel. Hubungan kedua belah pihak memang dibalut ketegangan saat Netanyahu memerintah.
Namun, masalah pelik tetap ada karena Uni Eropa adalah pihak yang menginginkan konflik Israel-Palestina diselesaikan melalui kerangka solusi dua negara. Hingga kini, belum ada kemajuan dalam proses tersebut.
Uni Eropa juga ingin menengahi kembalinya Amerika Serikat (AS) ke kesepakatan nuklir Iran atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Sementara, Israel tak mendukung jika Washington ingin bergabung kembali ke JCPOA.