Sabtu 10 Jul 2021 05:15 WIB

Kapan Takbir Harus Dilafalkan Saat Bulan Dzulhijjah?

Muslim disunnahkan mengucap takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih pada 10 hari pertama.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Kapan Takbir Harus Dilafalkan Saat Bulan Dzulhijjah? Ilustrasi
Foto: Antara/Ampelsa
Kapan Takbir Harus Dilafalkan Saat Bulan Dzulhijjah? Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebentar lagi umat Islam akan menyambut hari raya Idul Adha pada bulan Dzulhijjah 1442 Hijriyah. Di momen ini umat Islam di seluruh dunia disunnahkan menggemakan takbir.

Muncul pertanyaan, lantas kapan umat Islam harus memulai takbir di bulan Dzulhijjah. Apakah ada hadist Nabi Muhammad SAW yang menyampaikan tentang ini.

Baca Juga

Dilansir di About Islam, dijelaskan, umat Islam disunnahkan mengucapkan takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Muslim harus mengucapkan takbir keras di masjid, rumah, jalan dan setiap tempat yang diperbolehkan untuk mengingat Allah.

Penting untuk dicatat takbir diperbolehkan dari awal Dzulhijjah hingga hari ke-13. Ada dua jenis takbir, tidak terbatas dan terbatas.

Takbir tidak terbatas dimulai dari awal Dzulhijjah sampai hari raya Idul Adha. Sedangkan takbir terbatas dibatasi, waktunya setelah sholat wajib.

Kata-kata takbir yang bisa diucapkan umat Islam adalah "Allahu Akbar, Allahu Akbar, La Ilaha illa Allah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walilah al-hamd." Artinya, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tidak ada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya milik Allah.

Ada juga versi lain yang ditransmisikan dari Salman ra, yang biasa mengatakan, "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Kabira.” (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar). Kemudian dia mengikuti ini dengan mengirimkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Versi takbir ini berlaku kapan saja. Namun, itu tidak diturunkan dari Nabi Muhammad SAW atau dari sahabat saleh lainnya.

Takbir terbatas, di sisi lain, dibatasi pada waktu setiap setelah sholat wajib, terutama jika dilakukan secara berjamaah. Hal ini karena sebagian besar ulama membatasinya. Takbir jenis ini juga termasuk takbir di tempat sholat Idul Adha, dalam perjalanan akan sholat Idul Adha, dan saat seseorang sedang duduk menunggu sholat Idul Adha. Takbir diucapkan dengan keras.

Pada kesempatan seperti itu, seseorang tidak boleh tinggal diam, baik di Idul Fitri atau Idul Adha. Karena ini adalah hari-hari di mana ritual Islam harus dijalankan dengan benar.

Takbir adalah salah satu ritual Islam yang paling menonjol. Nabi Muhammad SAW berkata, "Hiasi hari-harimu dengan takbir." (At-Tabarani)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement