Kamis 08 Jul 2021 15:10 WIB

8 Kepala Desa di Kawlin Myanmar Mengundurkan Diri

Kepala desa kemungkinan mengundurkan diri karena mempertimbangkan keselamatan

Red: Nur Aini
Banyak administrator desa di Myanmar yang mengundurkan diri seiring meningkatnya pertempuran antara kelompok perlawanan lokal dan pasukan bersenjata junta di Kotapraja Kawlin, Sagaing.
Banyak administrator desa di Myanmar yang mengundurkan diri seiring meningkatnya pertempuran antara kelompok perlawanan lokal dan pasukan bersenjata junta di Kotapraja Kawlin, Sagaing.

REPUBLIKA.CO.ID, YANGON -- Banyak administrator desa di Myanmar yang mengundurkan diri seiring meningkatnya pertempuran antara kelompok perlawanan lokal dan pasukan bersenjata junta di Kotapraja Kawlin, Sagaing.

Media lokal Myanmar Now melaporkan delapan administrator desa di Kawlin mengajukan pengunduran diri mereka pada Ahad (4/7). Dalam surat mereka, para administrator mengundurkan diri dengan alasan kesehatan. Namun, seorang warga Kawlin mengungkapkan para kepada desa kemungkinan mengundurkan diri karena mempertimbangkan keselamatan mereka.

Baca Juga

Sejumlah pembunuhan di seluruh Myanmar terhadap administrator yang didukung militer membuat mereka yang masih menduduki posisi tersebut mengkhawatirkan nyawa mereka.

“Alasan pengunduran diri mereka adalah karena para administrator tidak menganggap diri mereka aman,” kata warga lokal tersebut seperti diberitakan Myanmar Now, Rabu malam.

Hingga saat ini, tidak ada administrator yang dibunuh di Kawlin. Myanmar Now tidak dapat menghubungi mantan administrator saat pemberitaan ini diturunkan. Pertempuran terjadi di Kawlin dan sekitarnya setelah seseorang yang diduga informan militer terbunuh pada 1 Juli.

Keesokan harinya, anggota Angkatan Pertahanan Rakyat (PDF) di Kawlin menyergap konvoi militer di Desa Thitseinkone, dan pertempuran terus berlanjut. Adapun PDF dibentuk pemerintah pro-demokrasi untuk melawan rezim kudeta. Pada 4 Juli, kelompok PDF di Kawlin menyerang tiga truk militer di Desa Kokkokone dan menyebabkan dua anggota PDF tewas.

Beberapa bulan lalu, seorang anggota dewan militer Distrik Kawlin ditahan penduduk setempat pada pertengahan Maret.

Menurut Myanmar Now, anggota dewan militer tersebut dilaporkan memberi informasi kepada militer Myanmar mengenai aktivitas dan lokasi peserta demonstrasi anti-kudeta. Tentara Myanmar kemudian datang ke lokasi dan melepaskan tembakan, menyebabkan seorang warga sipil tewas.

Warga di sejumlah daerah di Sagaing melawan balik pasukan militer Myanmar dengan senjata tradisional menyusul tindakan keras junta terhadap pengunjuk rasa anti-kediktatoran. Myanmar diguncang kudeta militer pada 1 Februari dengan menggulingkan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.

Militer berdalih pemilu yang mengantarkan Suu Kyi terpilih dengan suara terbanyak penuh kecurangan. Hingga 7 Juli, kelompok masyarakat sipil melaporkan 897 korban tewas sejak kudeta militer di negara tersebut.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/8-administrator-desa-di-kawlin-myanmar-mengundurkan-diri/2297708
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement