Rabu 23 Jun 2021 13:48 WIB

Benarkah Makanan Kucing Buatan Sendiri Lebih Baik?

Semua pemilik kucing menginginkan makanan terbaik untuk hewan peliharaannya.

Semua pemilik kucing menginginkan makanan terbaik untuk hewan peliharaannya.
Foto: Pxhere
Semua pemilik kucing menginginkan makanan terbaik untuk hewan peliharaannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semua pemilik kucing menginginkan makanan terbaik untuk anak bulu kesayangannya. Namun, benarkah makanan buatan sendiri itu lebih baik dari makanan jadi yang kita beli di petshop atau lainnya?

Drh Siti Zaenab, owner praktik dokter hewan bersama My Vets, berbagi mengenai beberapa mitos makanan kucing yang harus diperhatikan oleh penyayang kucing. Berikut penjelasannya:

Baca Juga

 

Makanan yang disiapkan sendiri apakah lebih baik?

Banyak yang masih berpendapat bahwa menyiapkan makanan sendiri lebih baik karena makanannya lebih sehat karena tidak diproses. Akan tetapi, makanan yang disiapkan di rumah belum tentu aman untuk kucing karena kita harus menakar kebutuhan sesuai usia, aktivitas dan faktor lainnya.

Oleh karena itu, pembuatan resepnya tetap harus ditanyakan kepada dokter hewan nutrisionis agar makanan olahan kita sesuai dengan kebutuhan. Sangat sulit juga untuk menyiapkan makanan di rumah yang dapat memberikan nutrisi yang lengkap untuk kucing, dan tidak semua makanan manusia aman untuk dikonsumsi oleh kucing.

Beberapa makanan manusia sebenarnya beracun untuk kucing, seperti coklat, bawang, anggur dan kismis. Makanan yang diformulasikan oleh dokter hewan sudah mengandung nutrisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan dan tahap kehidupan kucing sehingga kita tidak perlu menakar sendiri lagi.

"Makanan hewan seperti ini juga lebih aman untuk hewan peliharaan karena tidak mengandung bahan berbahaya atau kontaminan mikroba," kata Siti Zaenab.

 

Harus mengandung kadar garam tinggi untuk tingkatkan kelezatan?

Ada spekulasi bahwa kadar garam (natrium klorida) yang tinggi ditambahkan ke makanan kucing untuk meningkatkan kelezatan dan menambah cita rasa makanan tersebut. Mitos ini sering dikaitkan dengan makanan basah yang biasanya sangat lezat dan cenderung memiliki kadar natrium yang lebih tinggi daripada makanan kering.

Dari asumsi ini terlahir asumsi lainnya, yaitu bahwa kadar garam ini dapat menimbulkan berbagai masalah seperti tekanan darah tinggi atau gagal ginjal. Akan tetapi, banyak yang mungkin tidak mengetahui bahwa garam memberikan nutrisi penting yang dibutuhkan kucing, yaitu natrium dan klorida.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement