Senin 21 Jun 2021 07:20 WIB

Erick Ingin PPI Terus Bertransformasi dalam Perdagangan

PPI tengah mempersiapkan surviving entity sektor perdagangan dan logistik.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Model menunjukkan logo baru PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (31/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Model menunjukkan logo baru PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) saat peluncurannya di Jakarta, Selasa (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berharap PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI dapat memegang peranan penting dalam menumbuhkan kembali perekonomian Indonesia dan menggerakkan roda perdagangan nasional di masa pandemi atau di masa datang. Erick berharap PPI terus bertransformasi sebagai perusahaan yang melakukan perdagangan dan program produk secara komersial dan terukur.

Hal ini disampaikan Erick saat hari ulang tahun (HUT) PPI ke-18 yang digelar pada Sabtu (19/6). "Semakin piawai dalam bertransaksi antarlintas negara dan menjalin kemitraan dengan memberikan layanan terintegrasi yang sejalan dengan peta jalan yang sekarang sedang dibentuk Kementerian BUMN dan juga tanpa meninggalkan teknologi terkini," ujar Erick.

Baca Juga

Harapan serupa disampaikan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Mendag berharap PPI dapat lebih memperkuat pasar di dalam negeri dan menembus pasar internasional, serta menjadi BUMN perdagangan yang terdepan dan terpercaya. 

"Tetap semangat, kembangkan potensi dan wujudkan mimpi dengan memperkuat pasar dalam negeri dan menembus pasar internasional," ucap Lutfi. 

Direktur Utama PPI Nina Sulistyowati mengatakan perseroan akan bertransformasi seiring dengan persiapan surviving entity dalam proses penggabungan PPI dengan PT BGR Logistics (Persero).

"Kami akan tingkatkan sektor bisnis perdagangan di tingkat internasional," ucap Nina.

Nina menyampaikan peningkatan bisnis perdagangan ke tingkat internasional itu salah satunya adalah melalui inovasi pembukaan Representative Office (RO) di Australia. Kata Nina, kehadiran beberapa RO di tingkat internasional yang kini tercatat enam kantor perwakilan di mancanegara seperti Mesir, Taiwan, China, Uni Emirat Arab (UEA), Singapura dan yang terbaru Australia, PPI akan terus melakukan ekspor produk berkualitas global sebagai inisiatif strategis PPI. 

"Upaya peningkatan perdagangan baik kebutuhan lokal maupun ekspor hasil penyerapan produk UMKM dari petani, peternak, nelayan, petambak dan klaster pangan," ungkap Nina.

Selain tingkat Internasional, lanjut Nina, PPI kini juga memperkuat perdagangan di tingkat pedesaan seperti pengembangan toko grosir desa di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah. Dalam pengelolaanya, ucap Nina, Toko Grosir Desa akan membantu mengurangi rantai distribusi yang akan mewujudkan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat desa.

Sebagai Ketua Klaster BUMN Pangan, Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi menyampaikan PPI merupakan BUMN perdagangan yang disiapkan di hilir untuk peningkatan sektor distribusi trading pangan mulai dari pelosok pedesaan hingga internasional. 

"Di hulu ada BUMN yang menyiapkan produk-produk pangan, sedangkan PPI berperan besar di hilir klaster pangan untuk keterjangkauan pangan tingkat nasional maupun internasional," ucap Arief. 

PPI, lanjut Arief, saat ini tengah mempersiapkan surviving entity sektor perdagangan dan logistik. Arief menjelaskan rencana penggabungan PPI dan BGR Logistics turut meningkatkan efisiensi logistik pangan di Indonesia, mengurangi food loss pada rantai produsen, meningkatkan penetrasi bisnis trading dan logistik; hingga peningkatan pada keterjangkauan pembelian produksi nelayan dan petani hingga ke daerah pelosok di Indonesia dengan mengutamakan mutu dan kualitas produk pangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement