Jumat 11 Jun 2021 16:29 WIB

Kampus Mengajar 2 Ajak 17 Ribu Mahasiswa Berpartisipasi

Selama para mahasiswa mengikuti program itu, akan diberikan insentif dari pemerintah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalani Program Kampus Mengajar Perintis (KMP) di sejumlah sekolah terdampak Covid-19 selama tiga bulan.
Foto: Humas UMM
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalani Program Kampus Mengajar Perintis (KMP) di sejumlah sekolah terdampak Covid-19 selama tiga bulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program Kampus Mengajar 2 pada Jumat (11/6). Kali ini, mahasiswa yang berpartisipasi ditargetkan mencapai 17 ribu dan akan ikut mendampingi kegiatan pembelajaran di 3.440 SD dan 375 SMP.

Pada Kampus Mengajar 1, jumlah mahasiswa yang berpartisipasi sebanyak 14.621 orang dan dibimbing oleh 2.077 dosen. Tugas mereka mendampingi guru dan kepala sekolah di pelosok negeri sebanyak 4.810 SD di 458 kabupaten/kota.

Baca Juga

"Pengalaman mereka luar biasa sekali dan manfaat yang dirasakan oleh para guru dan adik-adik siswa, diinspirasi oleh kakak-kakaknya juga sungguh luar biasa. Berbagai inovasi dilakukan oleh adik-adik mahasiswa dan berbagai pengalaman tak ternilai harganya telah dialami oleh 14 ribu mahassiwa tadi," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek, Nizam, Jumat (11/6).

Nizam menjelaskan, selama para mahasiswa mengikuti program tersebut akan diberikan insentif dari pemerintah. Selain itu, kegiatan dan kinerja mahasiswa mengikuti Kampus Mengajar selama tiga bulan akan dikonversikan menjadi 20 SKS.

Adapun beberapa tugas mahasiswa dalam program ini yakni membantu guru dalam pelaksanaan pembelajaran dan membantu adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran. Mahasiswa juga akan menjadi duta edukasi perubahan perilaku di masa pandemi.

Direktur Beasiswa LPDP Dwi Larso mengatakan kegiatan ini menjadi peluang yang sangat bagus bagi mahasiswa. Sebab, keuntungan dari program kampus mengajar tidak hanya dinikmati oleh guru dan sekolah yang didampingi. Para mahasiswa dapat mendapatkan pelajaran yang lebih berharga dengan terjun langsung ke lapangan.

"LPDP sebagai lembaga yang diberi amanat oleh negara untuk mendukung pengembangan SDM bangsa, tidak boleh tinggal diam terhadap apa yang dilakukan Kemendikbudristek. Kami bekerjasama sangat erat, tidak hanya untuk program beasiswa S-2, S-3, kami sekarang mendukung program S-1 dan kampus merdeka. Ini sudah kita jalankan dan banyak lagi program yang kita berikan," kata Dwi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement