Jumat 11 Jun 2021 08:48 WIB

RI Gandeng Prancis Bangun Pelabuhan Ikan Ramah Lingkungan

Rencana pembangunan pelabuhan ikan ini dalam tahap pembahasan loan agreement.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah kapal nelayan bersandar di Pelabuhan Perikanan Muara Baru, Jakarta. ilustrasi (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Sejumlah kapal nelayan bersandar di Pelabuhan Perikanan Muara Baru, Jakarta. ilustrasi (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Badan Pembangunan Prancis (AFD) untuk mengembangkan pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan di Indonesia. Komitmen ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama di sektor kelautan dan perikanan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Kelautan Prancis Annick Girardin pada Selasa (8/6).

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Indonesia, Menteri Kelautan Prancis Annick Girardin berkesempatan mengunjungi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman, Jakarta pada Rabu (9/6). Kunjungan kerja tersebut dilakukan untuk melihat aktivitas perikanan tangkap dan meninjau fasilitas pelabuhan perikanan di kawasan Muara Baru Jakarta Utara.

Baca Juga

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, KKP, M Zaini mengatakan PPS Nizam Zachman Jakarta adalah salah satu pelabuhan perikanan dengan keunggulan nilai ekspor terbesar di Indonesia. 

"Selain fasilitasnya cukup memadai, PPS Nizam Zachman juga memiliki keunggulan akses ekspor yang mudah. Tak hanya dekat dengan pelabuhan umum Tanjung Priok, juga dekat dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta," ujar Zaini dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (10/6).

Zaini juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Prancis untuk pengembangan pelabuhan perikanan berwawasan lingkungan. Saat ini, proses tersebut dalam tahap pembahasan loan agreement dengan AFD Prancis. 

"Proyek kerja sama ini dapat membantu pemanfaatan sumber daya perikanan tangkap yang ramah lingkungan di kawasan pelabuhan perikanan. Tentu saja juga memperkuat hubungan bilateral kedua negara serta memajukan sektor kelautan dan perikanan sesuai poin deklarasi kemitraan strategis antara Presiden dan Presiden Prancis pada 2017," lanjut Zaini.

Menteri Annick berharap kerja sama ini dapat membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat di wilayah pesisir. Annick mengatakan permasalahan sektor kelautan dan perikanan yang dialami Indonesia tidak jauh berbeda dengan Prancis.

"Saya sangat senang bisa berkunjung ke Indonesia untuk melihat aktivitas perikanannya. Saya mengapresiasi langkah Indonesia memberantas illegal fishing karena kelestarian ekosistem laut penting untuk kita jaga agar terus berkelanjutan," kata Annick. 

Dalam kunjungan kerjanya di kawasan PPS Nizam Zachman Jakarta, Menteri Annick juga berkesempatan melihat langsung Kapal Riset Baruna Jaya milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) serta Kapal Pengawas Perikanan Orca 1 Ditjen PSDKP KKP. 

Sebelumnya Annick bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Trenggono telah menandatangani tiga naskah kerja sama kemaritiman. Tiga kesepakatan kerja sama yang dimaksud meliputi Letter of Intent (LOI)/Peryataan Kehendak tentang Pembentukan Dialog Maritim Bilateral RI-Prancis, Joint Statement/Pernyataan Bersama tentang Pengembangan Program Kerja Sama Kelautan dan Perikanan Indonesia-Prancis serta LOI tentang Pembangunan Pelabuhan Ramah Lingkungan di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement