Rabu 09 Jun 2021 06:59 WIB

Bukti Vaksinasi Jadi Syarat Tonton Laga Euro 2020 di Wembley

Penonton laga Inggris di Wembley pada Euro 2020 harus sudah dua kali divaksinasi.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Oxford-AstraZeneca Covid-19 (ilustrasi). Penonton yang hendak menyaksikan langsung laga Euro 2020 di Stadion Wembley, Inggris, harus sudah dua kali divaksinasi.
Foto: AP/Nasser Nasser
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Oxford-AstraZeneca Covid-19 (ilustrasi). Penonton yang hendak menyaksikan langsung laga Euro 2020 di Stadion Wembley, Inggris, harus sudah dua kali divaksinasi.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Untuk pertama kalinya, bukti vaksinasi secara penuh akan dijadikan syarat untuk menyaksikan gelaran olahraga. Hal ini akan diterapkan saat Inggris melawan Kroasia pada laga pembuka Euro 2020, akhir pekan ini. Dikutip dari Standard, Rabu (9/6), informasi terbaru dari UEFA mengindikasikan, untuk memasuki Wembley, diperbolehkan untuk mereka yang berusia 11 tahun atau lebih tua dengan bukti telah divaksinasi secara penuh atau dua kali.

Selain itu, mereka yang ingin menyaksikan pertandingan di Wembley juga bisa menunjukkan hasil tes negatif Covid-19 yang diambil 48 jam sebelum pertandingan. Sementara untuk penonton dari luar Inggris dalam usia 11 tahun atau lebih, membutuhkan hasil tes negatif dengan waktu yang sama.

Baca Juga

Status vaksinasi akan ditunjukkan melalui aplikasi NHS (layanan kesehatan nasional Inggris). Namun, vaksinasi kedua harus sudah didapatkan paling tidak 14 hari setelah penyuntikan sebelum pertandingan. Hal itu dilakukan agar yang masuk dengan mengandalkan vaksin tidak terlalu banyak.

Wembley diperbolehkan mengisi kapasitas penonton sebanyak 25 persen atau 22.500 orang. Stadion ini akan digunakan Inggris selama fase grup dan dua pertandingan babak 16 besar. 

Namun, FA dan UEFA berharap stadion ini juga bisa digunakan untuk semifinal dan final di mana stadion yang berada di London itu diharapkan boleh mengizinkan 45 ribu orang datang langsung. Namun, hal ini masih menunggu keputusan Pemerintah Inggris. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement