Jumat 04 Jun 2021 15:20 WIB

LPBI PBNU Fokus pada Persoalan Sampah dan Air

LPBI PBNU mengupayakan peningkatan kesadaran mendaur ulang air wudhu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Upaya PBNU Edukasi Umat Mengenai Lingkungan
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Upaya PBNU Edukasi Umat Mengenai Lingkungan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) saat ini memfokuskan diri pada persoalan sampah dan air. Kedua hal ini dapat membawa dampak lingkungan yang besar jika tidak dikelola dengan baik dan benar.

Baik di lingkungan masyarakat maupun pesantren, PBNU berupaya menggalakkan pengelolaan sampah. Saat ini, sampah tidak hanya dikelola tapi juga bisa membawa manfaat terutama di bidang ekonomi kreatif.

Baca Juga

Untuk masalah air, PBNU sedang mengupayakan peningkatan kesadaran mendaur ulang air wudhu. Air wudhu adalah air yang sangat bersih dan bisa digunakan untuk kebutuhan lain dan sangat disayangkan jika air tersebut dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan.

"Upaya daur ulang air wudhu ini dipraktikkan di pesantren PBNU. Pesantren dihuni banyak umat dan aktivitasnya 24 jam. Penggunaan air di pesantren, terlebih karena diwajibkan menjaga wudhu, sangat besar. Syaratnya harus dipisahkan antara air wudhu dan air berdeterjen," ucap Ketua LPBI PBNU Muhammad Ali Yusuf saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (4/6).

Salah satu tantangan upaya menyadarkan masyarakat atas perubahan iklim dan menjaga lingkungan hidup, menurut Ali Yusuf, adalah efeknya yang tidak langsung terasa. Karena itu, edukasi yang berkaitan dengan bencana dilakukan agar memantik pemicu di dalam diri masyarakat.

Terakhir, ia menyebut Islam sangat komprehensif dan perhatian atas isu lingkungan hidup dan pelestariannya. Ada banyak nilai yang bisa dipetik dari Alquran maupun hadist, namun pelaksanaannya di masyarakat masih minim.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement