Rabu 02 Jun 2021 11:05 WIB

Hamas Tolak Rekonstruksi Gaza untuk Tukar Tahanan Israel

Netanyahu menghubungkan rekonstruksi Gaza dengan pertukaran tahanan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Bendera Palestina. Ilustrasi
Foto: Reuters
Bendera Palestina. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Deputi Kepala Hamas di Luar Negeri Mousa Abu Marzouq menolak klaim Benjamin Netanyahu yang menghubungkan rekonstruksi Gaza dengan pertukaran tahanan.

"Netanyahu menghubungkan rekonstruksi Gaza dengan dokumen tentaranya yang hilang. Hal itu sama sekali tidak bisa diterima dan melanggar hukum internasional," cicit Marzouq seperti dikutip Middle East Monitor, Rabu (2/6).

Baca Juga

"Tentara-tentaranya yang ditangkap di medan perang untuk dibebaskan dengan tahanan kami yang dipenjara di daerah pendudukan, itu baru seimbang," ujarnya menambahkan.

Pada Senin (31/5) kemarin, Kepala Intelijen Mesir Brigadir Jenderal Abbas Kamel bertemu dengan pemimpin Hamas di Gaza Yahya al-Sinwar. Dalam pertemuan yang juga dihadiri pemimpin-pemimpin Hamas lainnya itu mereka membahas sejumlah isu.

Sumber mengatakan, mereka membahas gencatan senjata yang sedang diterapkan di daerah pendudukan. Mereka juga mendiskusikan perjuangan Palestina, membangun kembali Gaza, dan 'kemungkinan kuat' pertukaran tahanan.

Sumber menambahkan, Kamel dan pemimpin-pemimpin Hamas membahas sejumlah hal dan detail mengenai pertukaran tahanan. Sumber itu mengatakan sejumlah terobosan dalam isu ini berhasil diraih dalam satu setengah bulan yang lalu.

Israel yakin jenazah dua tentara mereka, Letnan Hadar Goldin dan Sersan Oron Shaul, ditahan di Gaza setelah tewas dalam pertempuran pada 2014 lalu. Saat ini, Hamas juga menahan Avera Mengistu dan Hisham al-Sayed yang mereka yakini tentara. Israel mengeklaim mereka warga sipil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement