Sabtu 29 May 2021 15:38 WIB

Disdik Kota Bogor Anjurkan Siswa Diantar Jemput Saat PTM

Antar jemput siswa oleh orang tua diharap kurangi paparan Covid-19.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Indira Rezkisari
Jelang dimulainya sekolah tatap muka, Disdik Kota Bogor menyarankan orang tua persiapkan diri. Termasuk soal pengantarjemputan anak ke sekolah.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Jelang dimulainya sekolah tatap muka, Disdik Kota Bogor menyarankan orang tua persiapkan diri. Termasuk soal pengantarjemputan anak ke sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) akan segera dilaksanakan di Kota Bogor pada Senin (31/5). Demi mengurangi risiko terpaparnya siswa dari Covid-19 di luar sekolah, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor menganjurkan orang tua untuk mengantar jemput anak-anaknya sendiri.

Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi, mengatakan, Disdik tidak merekomendasikan siswa untuk berangkat sekolah menggunakan angkutan umum atau angkutan kota (angkot). “Untuk anak yang sekolah, dianjurkan orang tua mengantar. Kita tidak merekomendasikan bagi anak yang sekolah pakai angkot,” kata Hanafi, Sabtu (29/5).

Baca Juga

Hanafi menuturkan, jika merujuk pada sistem zonasi di Kota Bogor, lokasi SMP dan SMA cenderung terjangkau jika dihitung dari tempat tinggal siswa. Namun, Disdik Kota Bogor tetap tidak merekomendasikan para siswa untuk berangkat sekolah menggunakan angkot. Apalagi, tentunya ada siswa yang harus berganti angkot beberapa kali sebelum tiba di sekolah.

“Kita tidak merekomendasikan menghadirkan anak-anak sekolah naik angkot, kan ada juga yang sampai beberapa kali naik angkot. Kita memang tidak anjurkan naik angkot, tapi naik ojek daring. Kalau dekat, ya jalan kaki,” ujarnya.

Disinggung soal bus sekolah, Hanafi mengaku Disdik Kota Bogor tidak dapat menyediakan fasilitas tersebut. Apalagi, lokasi tempat tinggal siswa tersebar di beberapa wilayah.

“Bus sekolah tidak memungkinkan sarananya. Karena anak menyebar tempat tinggalnya, dan kita tidak punya fasilitas itu,” tuturnya.

Terpisah, Kepala Dewan Pendidikan (Wandik) Kota Bogor, Deddy Djumiawan Karyadi, menganjurkan murid untuk diantar oleh orang tua tidak hanya untuk mencegah penyebaran Covid-19 di luar sekolah. Tapi juga untuk menghndari adanya siswa yang mampir ke tempat lain, sepulang dari sekolah.

Meski demikian, Deddy mengatakan, mengontrol perilaku siswa di luar sekolah dinilai sulit. Terlebih lagi, dalam kenyataannya, tidak semua orang tua mampu mengantar anak-anaknya untuk berangkat sekolah.

“Ya memang yang paling aman itu diantar oleh orang tua masing-masing. Mungkin dia mobil ada, motor ada, cuman dia harus kerja, jadi memang rumit,” tuturnya.

Oleh karena itu, Deddy mengatakan, uji coba PTM yang akan dilakukan terhadap 36 SD dan 37 SMP se-Kota Bogor ini merupakan sarana pembuktian dari teori tentang PTM yang selama ini dibahas.

Sama halnya dengan Hanafi, Deddy menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memang sudah memiliki beberapa bus sekolah. Namun, jumlah tersebut belum bisa mencukupi kebutuhan bus di setiap sekolah untuk mengantar jemput siswa.

“Kan sudah ada ya (bus sekolah), cuma mungkin cakupannya tidak memadai. Satu, dari sebaran sekolahnya. Kedua, jumlah busnya belum cukup juga,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement