Senin 24 May 2021 15:06 WIB

Ratusan Pejuang Hamas Unjuk Kekuatan

Baik Hamas dan Israel sama-sama mengklaim kemenangan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Relawan Palestina mengatur kampanye untuk membersihkan jalan-jalan di Kota Gaza yang terkena serangan udara Israel selama konflik militer baru-baru ini antara Israel dan gerakan Islam Palestina Hamas.
Foto: Mohammed Talatene/DPA VIA REUTERS
Relawan Palestina mengatur kampanye untuk membersihkan jalan-jalan di Kota Gaza yang terkena serangan udara Israel selama konflik militer baru-baru ini antara Israel dan gerakan Islam Palestina Hamas.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Ratusan pejuang Hamas menggelar pawai dengan mengacungkan-ngacungkan senapan serbu akhir pekan lalu. Kegiatan unjuk kekuatan itu dilakukan sehari setelah gencatan senjata di Jalur Gaza diterapkan. 

Dalam aksinya mereka melewati tenda duka Bassem Issa, seorang komandan senior Hamas yang tewas akibat serangan Israel. Pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yehiyeh Sinwar, juga memberi penghormatan. Itu merupakan penampilan publik perdananya sejak pertempuran selama 11 hari dengan Israel. 

Baca Juga

Israel diketahui mengebom rumah Sinwar dan tokoh-tokoh senior Hamas lainnya. Kediaman mereka termasuk dalam ketegori target militer. Di Kota Gaza, warga mulai menaksir kerugian dan kerusakan.

Salah satu area komersial tersibuk di Gaza, yakni Jalan Omar al-Mukhtar, dipenuhi puing-puing bangunan dan mobil-mobil yang hancur. "Kami benar-benar tidak mengharapkan kerusakan sebesar ini," ujar Ashour Subeih, dilaporkan laman Ahramonline, Ahad (23/5). 

Dia berpikir serangan Israel tak akan menghantam daerah itu. "Tapi seperti yang Anda lihat, tidak ada area toko yang utuh," ujarnya. 

Gencatan senjata Hamas-Israel diberlakukan pada Jumat (21/5). Hal itu tercapai setelah pertempuran berlangsung selama 10 hari, yakni sejak 10 Mei. Baik Hamas dan Israel sama-sama mengklaim kemenangan. 

Selama pertempuran berlangsung setidaknya 279 warga Gaza, 65 di antaranya anak-anak, dilaporkan tewas. Sementara, Israel mencatatkan setidaknya 12 korban jiwa akibat serangan roket Hamas. 

Pertempuran antara Israel dan Hamas yang berlangsung selama 11 hari di Jalur Gaza tak terlepas dari meningkatnya ketegangan di Yerusalem Timur. Sejak awal bulan ini, warga Palestina di Yerusalem Timur menggelar aksi demonstrasi menentang rencana Israel menggusur sejumlah keluarga Palestina yang tinggal di lingkungan Sheikh Jarrah. Namun, aksi itu direspons represif dan brutal oleh aparat keamanan Israel. 

Situasi memburuk saat aparat keamanan Israel menggeruduk Majsid Al-Aqsa dan menyerang jamaah di dalamnya. Hamas sempat memperingatkan dan memberi tenggat waktu agar Israel segera menarik aparat keamanannya dari kompleks Al-Aqsa. Namun, peringatan itu diabaikan. Hamas kemudian meluncurkan serangan roket ke wilayah Israel. Aksi itu direspons Israel dengan melancarkan agresi bertubi-tubi ke Gaza. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement