Jumat 21 May 2021 03:35 WIB

Stasiun Gambir Ramai Lagi Usai Larangan Mudik

Penerapan protokol kesehatan ketat masih berlaku di Stasiun Gambir.

Penumpang kereta Argo Lawu berjalan saat tiba di Stasiun Gambir, Jakarta.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Penumpang kereta Argo Lawu berjalan saat tiba di Stasiun Gambir, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penumpang Stasiun Gambir terlihat kembali ramai usai berakhirnya kebijakan larangan mudik sejak Senin (17/6) lalu. Ramainya penumpang terlihat dari jumlah masyarakat yang mengajukan permohonan di loket tes Covid-19.

"Ketika libur Lebaran paling tinggi 2.000 pengunjung, namun saat ini penumpang sudah di kisaran 4.000 sampai 5.000," kata Penanggung Jawab Posko GeNose dan Rapid Test Antigen Gambir, Agus, Kamis (20/5). Agus mengatakan sesuai kebijakan pemerintah, surat bebas Covid-19 tetap diwajibkan kepada penumpang yang melakukan perjalanan kereta api jarak jauh.

Baca Juga

"Penerapan protokol kesehatan juga masih ketat di Stasiun Gambir meskipun kebijakan pelarangan mudik lebaran sudah berakhir," ujar dia. Agus mengakui banyak warga yang melaksanakan perjalanan saat ini karena penundaan jadwal pulang kampung dengan alasan pelarangan mudik.

"Kemarin (periode larangan mudik) kan memang sulit untuk berpergian karena harus bawa surat izin keluar masuk (SIKM) dan lain sebagainya. Kalau sekarang surat-surat itu tidak diperlukan lagi, hanya calon penumpang wajib untuk ikut rapid test antigen atau GeNose saja," tutur Agus.

Biaya untuk ikut swab test antigen Rp 85.000 per orang. Sedangkan untuk GeNose Rp 30.000 per orang. Operasional posko mulai pukul 07.00 WIB-19.30 WIB setiap hari.

Penumpang yang wajib mengikuti swab test antigen maupun GeNose adalah berusia di atas lima tahun, tambah Agus. "Untuk test GeNose hari ini di jam 11.30 kurang lebih sudah ada sekitar 500 pengunjung," kata petugas pendaftaran GeNose, Saiful.

Saiful mengatakan bahwa GeNose paling banyak diminati oleh pengunjung karena harganya yang relatif lebih murah. Penumpang tes GeNose biasanya ramai pada Sabtu dan Ahad bisa mencapai 2.000 pengunjung per harinya.

Sedangkan swab test antigen kurang lebih mencapai 1.000 pengunjung per harinya. "Kalau Genose kadang setiap hari pasti ada yang positif, lalu di anjurkan untuk tes antigen kalau di antigen negatif baru boleh berangkat," ungkap Saiful.

Saiful menambahkan jika ada pengunjung yang dinyatakan positif GeNose akan dianjurkan untuk swab test antigen. Jika hasilnya masih positif maka pengunjung tidak diperbolehkan untuk berangkat dan akan di salurkan ke rumah sakit terdekat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement