Kamis 20 May 2021 13:23 WIB

Pemerintah Bidik Pertumbuhan Ekonomi 5,8 Persen pada 2022

Target pertumbuhan ekonomi pada 2022 didasarkan potensi pemulihan ekonomi global.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen pada tahun depan. Adapun target dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2022 ini lebih tinggi dibandingkan target APBN 2021 sebesar 4,5 sampai 5,5 persen. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan target perekonomian pada tahun depan mempertimbangkan berbagai dinamika global dan domestik termasuk risiko ketidakpastian Covid-19. 

Baca Juga

"Pemerintah mengusulkan kisaran indikator ekonomi makro penyusunan RAPBN 2022 pertumbuhan ekonomi 5,2 sampai 5,8 persen," ujarnya saat Rapat Paripurna DPR, Kamis (20/5). 

Menurutnya target pertumbuhan ekonomi pada tahun depan juga didasarkan potensi pemulihan ekonomi global dan nasional, serta dengan catatan Covid-19 yang dikendalikan dan fungsi intermediary perbankan dapat kembali pulih.

"Tentu ini didukung oleh kebijakan moneter Bank Indonesia dan kebijakan sektor keuangan OJK yang kondusif,” ungkapnya. 

Selain itu, dalam RAPBN 2022 juga menargetkan laju inflasi mencapai dua persen sampai empat persen. Adapun target ini lebih tinggi dari yang dipatok dalam APBN 2021 sebesar tiga persen. 

Kemudian nilai tukar rupiah pada tahun depan ditargetkan sebesar Rp 13.900-15.000 per dolar AS. Harga minyak mentah Indonesia 55-65 per barel dolar AS, lifting minyak bumi 686-726 ribu barel per hari; dan lifting gas bumi 1.031-1.103 ribu barel setara minyak per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement