Ahad 16 May 2021 07:49 WIB

Debenhams Tutup Toko Terakhir Miliknya

Pada 1950-an, Debenhams menjadi department store terbesar di Inggris dengan 110 toko.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Departement Store Debenhams
Foto: EPA
Departement Store Debenhams

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gerai toko terakhir dari Debenhams Departement Store telah tutup pada Sabtu (15/5). Itu merupakan unit terakhir dari operasional Debenhams yang sudah lebih dari 240 tahun.

Seperti dilansir dari BBC, Ahad (16/5), pembeli telah berbondong-bondong ke gerai terakhir yang tersisa untuk mengambil penawaran dalam menutup penjualan. Tapi 28 toko terakhir sekarang akan ditutup untuk selamanya.

Baca Juga

Merek Debenhams akan terus diperdagangkan secara online setelah dibeli oleh pengecer mode Boohoo seharga 55 juta euro pada Januari lalu.

Ada lebih dari 150 toko Debenhams di seluruh Inggris. Tetapi jaringan ritel tersebut mulai menutup gerai mereka pada tahun 2019 setelah beberapa tahun mengalami penurunan penjualan.

Pada Desember 2020, pemiliknya mengumumkan bahwa bisnisnya ditutup dengan 12.000 pekerjaan hilang. Setelah kebijakan lockdown usai, 97 toko dibuka kembali untuk memungkinkan stok terakhir dibersihkan, dan secara bertahap telah ditutup selama dua minggu terakhir.

Gerai terakhir telah ditempeli dengan tanda-tanda penjualan, menawarkan beragam barang dengan harga murah di bawah harga pasar. Rak-rak di bagian kosmetik minggu ini kosong, sementara kotak-kotak sisa gantungan mantel ditawarkan gratis untuk siapa saja yang menginginkannya.

Tetapi ketika toko memasuki beberapa hari terakhir perdagangannya, ada lebih banyak pelanggan daripada selama beberapa waktu, kata staf toko, dikutip dari BBC. Mereka ingat bahwa di masa-masa awalnya, toko tersebut menjual berbagai macam barang, mulai dari tangga loteng hingga rumah kaca.

"Itu sangat berkembang di tahun 1970-an dan 80-an. Setiap Jumat sore, toko benar-benar ramai dengan gadis-gadis dari pabrik," kata Glenis Thompson.

Debenhams pertama kali didirikan pada 1778 ketika William Clark membuka toko di West End London, menjual kain, topi dan payung. Pada 1950-an, Debenhams menjadi department store terbesar di Inggris dengan toko yang tersebar di 110 lokasi.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kebiasaan konsumen yang beralih ke belanja online menggerogoti penjualan Debenhams dan membuat bisnisnya ambruk.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement