Senin 19 Apr 2021 17:43 WIB

IHSG Ditutup Melemah Jelang Rilis Suku Bunga Acuan BI

Sepanjang hari ini Investor asing membukukan penjualan bersih Rp 34 miliar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Pekerja melihat telepon pintarnya dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (19/4). IHSG sepanjang hari ini melemah dan berakhir koreksi sebesar 33 poin atau 0,55 persen menjadi 6.052.

Sektor industri konsumsi, keuangan, perkebunan, pertambangan, infrastruktur, aneka industri, perdagangan, industri dasar mendominasi pergerakan IHSG sehingga menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG hari ini. Investor asing membukukan penjualan bersih Rp 34 miliar. 

Baca Juga

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan pelaku pasar terlihat lebih hati-hati menjelang keputusan dari Bank Indonesia yang diagendakan pada besok, Selasa (20/2). 

Bank Indonesia diperkirakan masih mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur bulan ini. Salah satu faktor yang tentunya akan menjadi pertimbangan adalah stabilitas nilai tukar rupiah. 

"Setelah mempertahankan suku bunga bulan lalu, kami melihat bahwa BI cukup nyaman dalam menjaga selisih suku bunga di tengah pemulihan ekonomi Amerika Serikat," kata Nico, Senin (19/4).

Selain itu, bank sentral juga masih meyakini bahwa masih ada ruang bagi perbankan untuk menurunkan suku bunga dengan BI 7DRRR di posisi yang sekarang. Oleh karena itu, Nico melihat BI akan terus mempertahankan suku bunga sepanjang 2021.

Dari pasae saham Asia, Nico mengatakan, investor merespons terkait rilis data ekonomi di Jepang. Kenaikan ekspor dan juga impor Jepang yang cukup signifikan memberikan indikasi yang baik bagi pemulihan ekonomi khususnya di Asia.

Namun, ekonomi Jepang kemungkinan akan menghadapi hambatan dari pemulihan yang lebih lambat dalam pengiriman ke Amerika Serikat, yang cenderung menambah nilai lebih daripada yang diekspor ke China dan tempat lain di Asia, setidaknya untuk beberapa bulan lagi, tambahnya. 

Ekspor ke Amerika Serikat, ekonomi teratas dunia, naik 4,9 persen untuk membukukan kenaikan tahun ke tahun pertama mereka dalam lima bulan, karena permintaan yang kuat untuk mobil dan mesin konstruksi seperti buldoser mengimbangi pengiriman pesawat yang lebih rendah. Pengiriman ke Asia secara keseluruhan naik 22,4 persen, sedangkan pengiriman ke Uni Eropa naik 12,8 persen di bulan Maret. 

Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham-saham yang mendominasi penurunan diantaranya INKP, TKIM, ERAA, INTP, dan TOWR. Sedangkan saham-saham yang medominasi penguatan diantaranya ITMG, BSDE, BBTN, JSMR, dan PTPP.

Sepanjang jam perdagangan hari ini, saham yang mengalami penguatan terbesar diantaranya AYLS, YELO, RALS, BKSL, LINK, dan INDX. Sedangkan saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya TGRA, ZINC, BFIN, FREN, dan SAME.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement