REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagai utusan terakhir Allah, Nabi Muhammad saw tidak seperti manusia pada umumnya. Ada beberapa kekhususan yang dimilikinya. Para ulama sering menyebut Rasulullah sebagai Basyarun Laa Kal-Basyar, yakni manusia yang bukan seperti manusia. Allah memberikan kelebihan pada diri Nabi Muhammad agar itu menjadi mukjizat dan bukti kenabian.
Ahmad Zakarsih menyebut beberapa kekhususan Nabi Muhammad dalam bukunya berjudul Muhammad Manusia yang Tidak Seperti Manusia. Ulama ternama dari kota Makkah, al-Saiyid Muhammad bin ‘Alawi bin ‘Abbas al-Malikiy dalam kitabnya berjudul Mafahim Yajib an Tushahah menjelaskan beberapa kekhususan yang dimiliki Nabi, di antaranya adalah Nabi tidak memiliki bayangan. Hal ini karena Nabi merupakan cahaya dan cahaya tidak pernah memiliki bayangan.
Cahaya yang dimaksud bukan karangan semata. Ini didukung oleh Doa Nabi saw yang meminta kepada Allah untuk dijadikan sebagai cahaya. Imam Muslim dalam kitab haditsnya menjelaskan tentang bacaan Nabi dalam doa di sujudnya. Berikut doanya:
“Ya Allah jadikanlah di dalam hatiku cahaya, di pendengaranku cahaya, dalam penglihatanku cahaya, di sebelah kananku cahaya, sebelah kiriku juga cahaya di depanku cahaya, dan di belakangku cahaya, serta di atasku cahaya, juga di bawahku cahaya dan jadikanlah untukku cahaya. Atau (riwayat lain) jadikanlah aku cahaya,” (HR Muslim).