Jumat 09 Apr 2021 23:05 WIB

Pangeran Philip, Suami Paling Terkenal di Dunia

Pangeran Philip menemani Ratu menjelajah dunia.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Pangeran Philip, Suami Paling Terkenal di Dunia. Ratu Elizabeth II dari Inggris bersama suami tercinta Duke of Edinburgh Pangeran Philip.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Pangeran Philip, Suami Paling Terkenal di Dunia. Ratu Elizabeth II dari Inggris bersama suami tercinta Duke of Edinburgh Pangeran Philip.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duke of Edinburgh adalah suami paling terkenal di dunia. Ia meninggal dunia pada usia 99 tahun.

Dia menghabiskan tujuh dekade dalam bayang-bayang istrinya, Ratu Elizabeth II dari Inggris. Tetapi mereka memiliki hubungan yang sangat baik, bukan sekadar pasangan profesional.

Baca Juga

Dilansir di BBC, Jumat (9/4), Duke, juga dikenal sebagai Pangeran Philip, tidak pernah mewarisi takhta, dan tidak pernah menyandang gelar raja. Itu karena di Inggris, seorang wanita yang menikahi raja dapat menggunakan gelar seremonial ratu. Tetapi pria yang menikahi ratu tidak dapat menggunakan gelar itu yang hanya dapat digunakan oleh penguasa laki-laki.

Ratu dan Pangeran Philip memiliki empat anak bersama: Pangeran Charles, (72 tahun), Putri Anne (70), Pangeran Andrew (61) dan Pangeran Edward yang berusia 57 tahun. Penulis biografi kerajaan Inggris Seward mengutip perkataan Pangeran Andrew tentang masa kecilnya: "Welas asih berasal dari Ratu. Dan tugas serta disiplin berasal dari dia."

Tapi Andrew juga ingat bagaimana ayahnya meluangkan waktu untuk menciptakan dongeng sebelum tidur atau mendengarkan anak-anaknya membaca Just So Stories karya Rudyard Kipling.

Pangeran Philip hidup cukup lama untuk melihat delapan cucunya tumbuh dan menyambut 10 cicit. Sebagai permaisuri terlama dalam sejarah Inggris, Philip melakukan sekitar 22.191 acara solo.

Ketika dia pensiun dari tugas kerajaan pada 2017, dia dikatakan sebagai pembina, presiden atau anggota lebih dari 780 organisasi. Pangeran Philip menemani Ratu menjelajah dunia dalam tur Persemakmuran dan kunjungan kenegaraan.

Ia mengunjungi 143 negara dalam kapasitas resmi, memanfaatkan bahasa Prancis dan Jermannya yang fasih. Namun salah satu warisannya yang paling abadi adalah Penghargaan Duke of Edinburgh, yang didirikan pada 1956 atas desakan mantan kepala sekolahnya, Kurt Hahn.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement