Jumat 09 Apr 2021 15:04 WIB

RS Lapangan Bogor akan Berhenti Beroperasi

Kasus Covid-19 di Kota Bogor sudah menurun secara signifikan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Indira Rezkisari
Petugas kesehatan merapihkan tempat tidur di ruang perawatan pasien COVID-19, Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/4/2021). Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Bogor menurun dengan jumlah tempat tidur isolasi yang terisi hanya 30,7 persen, angka ini jauh di bawah ambang batas BOR menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas kesehatan merapihkan tempat tidur di ruang perawatan pasien COVID-19, Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/4/2021). Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Bogor menurun dengan jumlah tempat tidur isolasi yang terisi hanya 30,7 persen, angka ini jauh di bawah ambang batas BOR menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Masa operasional Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, yang menggunakan gedung Wisma Atlet di kawasan GOR Pajajaran Kota Bogor, akan berakhir sembilan hari lagi. Sejak 18 April 2021 RS Lapangan Kota diperkirakan akan setop beroperasi.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menjelaskan, saat ini tren kasus harian Covid-19 di Kota Bogor menurun secara signifikan. Ditambah lagi, bed occupancy rate (BOR) di Kota Bogor hanya mencapai angka 30,6 persen. Angka tersebut jauh di bawah standar WHO yakni 60 persen.

Baca Juga

“Kelihatannya dari tren kasus harian kan menurun jauh, bahkan BOR pun turun banget kisaran 30 persen jauh dari standar WHO. Kemungkinan kita akan kembali ke rumah sakit. Jadi rumah sakit lapangan kemungkinan tidak akan diperpanjang,” kata Dedie kepada Republika, Jumat (9/4).

RS Lapangan Kota Bogor memiliki masa operasional selama tiga bulan. Yakni 18 Januari 2021 hingga 18 April 2021. RS Lapangan dibuat untuk meningkatkan BOR di Kota Bogor. Dengan 64 tempat tidur (TT), pasien Covid-19 berstatus hijau dan kuning atau bergejala ringan bisa dirawat di RS Lapangan Kota Bogor.

Lebih lanjut, Dedie mengatakan, nantinya pasien Covid-19 bergejala ringan bisa dirawat di rumah sakit biasa atau melakukan isolasi mandiri di rumah. “Kalau gejala ringan kan di rumah juga bisa. Gejala sedang dan berat boleh lah ke rumah sakit. Tetapi yang pasti kita upayakan dengan menggalakkan vaksin, menghindarkan dari kerumunan, dan protokol kesehatan ditingkatan. Itu Insya Allah menurunkan risiko penyebaran Covid-19,” tuturnya.

Sementara itu, Humas dan Sekretariat RS Lapangan, Armein Sjuhary Rowi mengaku belum mengetahui apakah RS Lapangan Kota Bogor akan dilanjutkan beroperasi atau dihentikan. "Sesuai kesepakatan awal, terhitung tiga bulan, maksimal sampai 18 April beroperasi. Sisanya menunggu keputusan, apakah akan lanjut atau dihentikan,” kata Armein.

Sejauh ini, lanjut Armein, RS Lapangan sudah merawat 339 pasien positif Covid-19, yang terdiri dari 165 pasien pria dan 174 pasien wanita. Hari ini, RS Lapangan saat ini masih merawat sembilan orang pasien dengan kategori hijau. "Saat ini masih ada 9 orang pasien kategori hijau yang masih dirawat," jelas Armein.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, bed occupancy rate (BOR) di Kota Bogor sendiri pada pekan ini mencapai angka 30,7 persen. Padahal, sebelumnya BOR di Kota Bogor sempat menembus angka 88 persen pada Januari 2021.

Retno memerinci, dari 809 tempat tidur isolasi yang tersedia di 21 rumah sakit, 248 diantaranya sudah terisi. Sementara itu, untuk ICU sudah terisi sebesar 63,8 persen. “Dari 47 tempat tidur di ruang ICU, sudah ditempati pasien sebanyak 30 tempat tidur,” tuturnya.

Retno menambahkan, selain BOR yang menurun, angka kesembuhan di Kota Bogor naik menjadi 91,9 persen (lebih tinggi dari Jawa Barat dan Nasional). Kemudian angka kasus aktif di Kota Bogor juga turun menjadi 6,6 persen (lebih rendah dari Jawa Barat dan Nasional).

Sejak awal pandemi hingga Kamis (8/4), Dinkes Kota Bogor total terkonfirmasi positif sebanyak 14.296 kasus, pasien sembuh 13.216 kasus, masih sakit 853 kasus dan meninggal 227 kasus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement