Kamis 08 Apr 2021 14:05 WIB

Willian Muak dengan Kasus Rasialisme di Media Sosial

Willian berharap pihak berwajib dapat mengidentifikasi pelaku rasialisme di medsos.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Willian mengutuk rasialisme di media sosial.
Foto: AP / Rui Vieira, Pool
Willian mengutuk rasialisme di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemain sayap Arsenal Willian Borges menuntut pihak berwenang untuk berbuat lebih banyak terkait masalah rasialisme yang terjadi kepada para pemain sepak bola melalui media sosial (medsos). Willian pun berharap pihak berwajib dapat mengidentifikasi pelaku yang menyebarkan kejahatan tersebut.

"Saya telah melihat beberapa orang menghapus media sosial mereka karena rasialisme dan pelecehan. Langsung saja, saya ingin pihak berwajib melakukan itu," kata Willian, dilansir Daily Mail, Kamis (8/4).

Baca Juga

Kasus rasialisme kembali merebak di jagat sepak bola. Di Spanyol, kejadian melibatkan Mouctar Diakhaby dengan pemain Cadiz FC Juan Cala di atas lapangan pada pekan ke-29 La Liga.

Dengan ketidakhadiran penonton di stadion, persoalan rasisme berubah ke koridor yang lebih mengerikan, yakni  medsos. Para bintang lapangan hijau diresahkan soal hujatan langsung para penggemar sepak bola ke akun medsos pribadi mereka.

Trent Alexander-Arnold dan Naby Keita mendapatkan hujatan bernada rasialis. Keduanya dianggap biang kekalahan Liverpool 1-3 dari Real Madrid pada leg pertama perempat final Liga Champions sehingga mendapatkan hinaan rasialis.

Serangan secara langsung membuat beberapa pemain dan pelatih mengaku mengalami gangguan kesehatan mental dan rasa trauma akut. Bahkan Willian mengaku dirinya sempat merasa khawatir untuk menggunakan ponsel pintarnya.

"Ya, terkadang saya merasakan ketakutan. Kami manusia. Kami melakukan yang terbaik untuk membantu tim, kami ingin menang, dan kami tidak ingin kalah," kata dia.

"Tapi terkadang Anda mengalami hari yang buruk dan mereka datang mengucapkan kata-kata menyakitkan, dan saya sangat melawan aksi rasialisme tersebut," sambung eks pemain Chelsea.

Lebih lanjut, pesepak bola berusia 32 tahun meminta pihak penanggung jawab untuk menemukan cara agar bisa mengubah medsos menjadi lebih baik. Ia juga meminta otoritas Liga Primer Inggris, UEFA, dan FIFA untuk mendukung gerakan tersebut.

Di sisi lain, Arsenal meluncurkan kampanye untuk menyoroti masalah rasialisme dengan tagar #StopOnlineAbuse. Permohonan Willian bersamaan dengan kasus rasialisme yang menimpa kedua pemain Liverpool setelah bentrok melawan Real Madrid.

Pihak UEFA dilaporkan telah membuka penyelidikan terpisah atas tuduhan rasialisme melalui daring, dan mereka baru akan mendapatkan kesimpulan pada tengah pekan depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement