Jumat 02 Apr 2021 21:01 WIB

Turki dan AS Tekankan Komitmen Perkuat Hubungan Militer

Keduanya tekankan pentingnya mengembangkan persepsi bersama tentang masalah keamanan.

Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar
Foto: EPA-EFE/VIRGINIA MAYO
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar

REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Pertahanan Turki dan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada Kamis membahas keamanan regional dan kerja sama bilateral di bidang pertahanan melalui sambungan telepon. Kementerian Pertahanan Turki mengumumkan bahwa Menhan Hulusi Akar dan sejawatnya dari AS Lloyd Austin telah bertukar pandangan dan menggarisbawahi pentingnya hubungan strategis.

Mereka menekankan pentingnya untuk mengembangkan persepsi bersama tentang masalah keamanan regional dan global serta menyelesaikan masalah berdasarkan kemitraan strategis dan semangat aliansi.

Baca Juga

Kementerian Turki itu menambahkan bahwa Akar dan Austin menegaskan kembali komitmen mereka untuk kerja sama dan koordinasi yang lebih erat sambil memperkuat hubungan militer antara kedua negara. Akar juga sekali lagi mengucapkan selamat kepada Austin atas pengangkatannya untuk jabatan tersebut.

Pentagon secara terpisah mengatakan Austin berterima kasih kepada Akar atas peran penting yang dimainkan Turki sebagai bagian dari Misi Dukungan Tegas di Afghanistan dan dalam mendukung proses perdamaian yang sedang berlangsung di sana.

"Kedua menhan juga membahas perkembangan diplomatik yang positif dan upaya untuk mengurangi semua ketegangan di Mediterania Timur, di mana Menhan menyambut pembicaraan eksplorasi yang sedang berlangsung antara Sekutu NATO Turki dan Yunani dan komitmen kedua pemerintah untuk proses ini," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.

"Menhan Austin mencatat pentingnya bekerja sama untuk memperkuat kerja sama antar militer AS dan Turki, dan mendesak Turki untuk tidak mempertahankan sistem pertahanan rudal S-400 Rusia," tambah Pentagon.

Sumber,  https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-dan-as-tekankan-komitmen-perkuat-hubungan-militer/2195885

Akuisisi Turki atas S-400 menyebabkan keputusan pemerintahan Trump saat itu untuk mengusir Ankara dari program pesawat tempur gabungan F-35 karena kekhawatiran bahwa sistem anti-udara Rusia yang canggih dapat digunakan untuk membentuk jet dan tidak sesuai dengan sistem NATO.

Turki membantah S-400 menjadi ancaman bagi pesawat F-35, dan menyatakan bahwa senjata itu tidak akan diintegrasikan ke dalam jaringan NATO.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement