Rabu 31 Mar 2021 13:10 WIB

Harga Cengkih dan Pala di Ambon Naik Tajam

Naiknya harga kedua komoditas ekspor ini sudah berlangsung sejak satu pekan ini.

Harga komoditas cengkih dan pala di Ambon mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Pekerja menunjukkan cengkih yang dijemur di salah satu pengepul (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Harga komoditas cengkih dan pala di Ambon mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Pekerja menunjukkan cengkih yang dijemur di salah satu pengepul (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Harga hasil perkebunan Maluku berupa cengkih dan biji pala bundar yang ditawarkan para pengumpul di Kota Ambon, Maluku, kini bergerak naik cukup tajam jika dibandingkan dengan minggu lalu. Hasil pemantauan di lokasi transaksi hasil perkebunan Maluku di jalan Setia Budi, Kawasan Rijoli, Kelurahan Batu gajah, Kota Ambon, Rabu (31/3) para pengumpul menawarkan harga cengkih Rp 75 ribu/kg atau naik dari sebelumnya Rp 63 ribu. Sedangkan untuk biji pala bundar juga naik dari Rp 78 ribu menjadi Rp 80 ribu/Kg.

Pedagang pengumpul Evi, mengatakan, perubahan naik harga kedua komoditas ekspor ini sudah berlangsung sejak satu minggu belakangan ini. "Saya katakan demikian karena harga hasil perkebunan Maluku ini selalu saja terjadi fluktuasi, sebab kami selalu mengikuti perkembangan harga di pasar utama yakni Surabaya," ujarnya.

Baca Juga

Jadi selama ini hasil pembelian berbagai jenis hasil perkebunan Maluku ini dijual lagi ke Surabaya. Karena itu para pedagang mengaku selalu memantau perubahan harga yang terjadi di sana. 

Sedangkan harga komoditas lain seperti fuli (pembungkus biji pala bundar) hingga kini masih terus bertahan yakni Rp 242 ribu/Kg, coklat sedikit bergerak turun dari Rp 27 ribu menjadi Rp 25 ribu, dan kopra Rp 10.200/Kg.

Dia mengatakan, sejak minggu yang lalu banyak petani yang datang menjual hasil panen mereka berupa cengkih dan biji pala bundar. Dan ini kesempatan sebab harga kedua komoditi ini cukup bagus. 

"Kalau harga kopra juga bertahan cukup lama, sejak awal bulan lalu hingga kini masih terus bertahan malahan naik dari Rp 10 ribu menjadi Rp 10.200/Kg sejak awal bulan Maret," ujarnya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement